nusabali

Wisman Menyusut, Pengelola Wisata Atraksi Lokal Terdampak

  • www.nusabali.com-wisman-menyusut-pengelola-wisata-atraksi-lokal-terdampak

Atraksi wisata alam semakin menjadi trend. Salah satunya atraksi camping plus aktivitas kehidupan sosial ala pedesaan.

DENPASAR, NusaBali

Contohnya di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Pada musim puncak kunjungan wisman Juli-Agustus sekarang ini, puluhan wisman datang ke Belimbing menikmati suasana pedesaan dengan beragam kegiatan dan atraksi lainnya. Hanya saja, volume wisman menyusut dibanding tahun – tahun sebelumnya. “Sekarang ini memang musim puncak, namun jumlah tamu yang datang jauh berkurang,” ujar I Wayan Budiarta, salah seorang pengelola wisata camping, Rabu (14/8).

Budiarta menyebut rata-rata dua grup rombongan wisman yang datang berwisata ke objek yang dia kelola. Satu grup sekitar 15 orang. Atau jika digabung sekitar 30an orang. Untuk memandu, Budiarta dibantu tiga orang pemandu lokal.

Kondisi yang berbeda dengan musim ramai wisman tahun 2018. Juli-Agustus tahun lalu, kata Budiarta jumlah wisatawan jauh lebih ramai. “Dulu saya sampai pekerjakan tujuh orang pemandu,” ungkapnya.

Dikatakan suasana pedesaan dengan alam yang masih segar, rupanya menjadi kecendrungan wisatawan. Terutama wisatawan Eropa. “Kami tentu saja berharap agar lebih ramai lagi,” kata Budiarta.

Ditambahkan, buah-buahan seperti kelapa dan kuliner lokal, di antaranya dadar bulung, salah satu tambahan daya tarik wisata camping di pedesaan.

Sementara itu Humas Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Suarma mengakui penurunan kunjungan wisman pada Juli-Agustus tahun ini dibanding tahun lalu. “Sekarang ini memang sedang puncak kunjungan wisman setelah beberapa bulan lalu,  wisman sempat menyusut drastic,” kata Suarma. *k17

Komentar