nusabali

Pura Dadia Pasek Bebetin Terbakar

  • www.nusabali.com-pura-dadia-pasek-bebetin-terbakar

Warga Banjar Dinas Desa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng, Selasa (13/8) pagi sekitra pukul 10.00 Wita, dikagetkan dengan peritiwa kebakaran di Mandala Utama Pura Dadia Pasek Bebetin.

SINGARAJA, NusaBali

Dua palinggih Meru Tumpang Telu tak dapat diselamatkan dari kobaran api. Peristiwa itu menimbulkan kerugian material hingga Rp 66 juta, diduga disebabkan percikan api dari pembakaran sampah di belakang tembok pura. Peristiwa di pusat desa itu membuat masyarakat setempat panik. Kepulan asap tebal dari atas meru pertama kali dilihat oleh Made Alit Suprapta. Saksi Alit pun tanpa pikir panjang langsung memberi tahu warga untuk segera membantu memadamkan api. Namun karena peralatan seadannya kobaran api tak dapat dibendung, ditambah hembusan angin yang cukup kuat sehingga menghanguskan dua palinggih Meru Tumpang Telu.Yakni, Palinggih Meru yang menghadap ke barat sebagai stana Ratu Ngurah Pasek dan satu Meru Tumpang Telu yang menghadap ke utara sebagai genah prasasti. Beruntung prasasti yang dimiliki oleh krama Dadia Pasek Bebetin tak disimpan di Meru tersebut.

Pamangku Dadia Jro Mangku Made Sukini,60, saat ditemui di rumahnya, siang kemarin,  mengaku tak mengetahui secara pasti awal kejadian kebakaran tersebut. Dirinya bersama krama istri lainnya padahal sebelum kejadian sempat mengambil perangkat gong di jaba tengah dadia dan kemudian kupahan (pementasan dengan sewa, Red) di wilayah Kubutambahan.

Atas kejadian tersebut pihaknya bersama pangelingsir dadia melakukan paruman dengan menghadirkan 400 KK krama dadia. Sukini yang juga didampingi tokoh dadianya menduga peristiwa kebakaran yang melalap pura dadianya itu bersumber dari percikan api pembakaran sampah daun di sebelah timur pura. “Kalau api dupa tidak rasanya, karena tidak ada yang sembahyang pagi, tapi sempat dicek ke belakang pura ada bekas pembakaran tanaman yang merambat dari bawah ke atas sebelah timur tembok penyengker pura. Kemungkinan percikan apinya itu yang terbawa angin dan jatuh di ijuk meru,” imbuh Gede Suma melengkapi. Hanya saja belum ada warga yang mengakui membakar sampah daun dan juga ranaman rambat yang menjalar di tembok penyengker pura.

Jro Sukini mengaku segera akan melakukan upacara Pacaruan Ayam Brumbun pada Purnama, Wrespati Pahing Medangsia, Kamis (15/8) mendatang dan upacara Pralina, sebelum perbaikan palinggih dilakukan dengan pembangunan baru. Ditanya tentang firasat niskala sebelum kejadian, Jro Sukini mengaku tak mendapatkannya.

Pemadaman api baru dapat dilakukan total setelah mendapatka bantuan dari petugas Pemadam Kebakaran. Dua unit armada dan sembilan petugas dikerahkan selama 1,5 jam. Hanya saja setelah berhasil dipadamkan dua palinggih Meru Tumpang Telu setinggi 2 meter itu hanya menyisakan dasaran betonnya saja.

Kapolsek Sawan Iptu I Gusti Kade Alit Murdiasa mengaku belum dapat memastikan penyebab kebakaran secara pasti. Kasus itu masih dalam tahap penyelidikan. Lokasi kejadian sudah dipasangi police line untuk melindungi bukti-bukti yang tersisa.*k23

Komentar