nusabali

Pemilik Toko Batik Tewas, Diduga Dibunuh

  • www.nusabali.com-pemilik-toko-batik-tewas-diduga-dibunuh

Istri dan anak menghilang, polisi cari bukti alat pembunuhan

MADIUN, NusaBali

Warga Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Pandean, Kota Caruban, Madiun, digemparkan oleh tewasnya Darwin Susanto (35). Pemilik toko baju batik itu terkapar dengan kondisi bersimbah darah di tempat tidur. Ia diduga merupakan korban pembunuhan.

"Korban ditemukan dengan kondisi banyak darah di tempat tidur dan tembok kamar. Dengan posisi telentang," ujar Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono kepada wartawan di lokasi Minggu (11/8) seperti dilansir detik.

Bagian kepala samping kanan dan telapak tangan kanan korban, kata Ruruh, berlumuran darah . Selain itu, percikan darah terlihat pada dinding tembok kamar.

Ruruh mengungkapkan korban ditemukan pada Minggu (11/8) sekitar pukul 20.00 WIB oleh Susila Utama (32), adik ipar korban, yang kebetulan mampir ke toko. Saat ditemukan, korban mengenakan kaus warna kuning dan sarung warna cokelat.

"Korban ini pertama kali ditemukan oleh adik iparnya, yang kebetulan lewat mampir. Lalu terkejut melihat korban di kamar bersimbah darah," tandasnya.

Hasil investigasi Satuan Reskrim Polres Madiun, korban diduga merupakan korban pembunuhan. "Kita masih menduga saja, karena ada banyak darah pada jenazah korban," Ruruh.

Indikasi pemilik toko batik sebagai korban pembunuhan, kata Ruruh, ditemukan luka di kepala seperti akibat pukulan benda keras. Lumuran darah tampak di bagian kepala samping kanan dan telapak tangan kanan.

"Kondisi korban luka di kepala dan tangan banyak darah. Selain itu, percikan darah juga tampak terlihat di dinding tembok kamar," terangnya.

Satuan Reskrim Polres Madiun memburu perempuan berinisial H. Ia merupakan istri Darwin. Perburuan H dilakukan karena saat sang suami ditemukan tewas, istri dan anaknya yang masih balita tidak ada di tempat.

"Jadi sang istri korban saat ini tidak di rumah tempat berjualan baju. Jadi kita masih lakukan penyelidikan di mana sang istri berada," ujar Ruruh.

Ruruh menambahkan, polisi juga tengah mencari alat bukti kasus dugaan pembunuhan itu. Polisi menggeledah toko baju yang juga tempat tinggal korban dan istri serta anaknya.

"Kita sudah geledah lokasi untuk mencari alat bukti pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Tapi belum kita ketemukan," paparnya.

Pasangan suami istri itu, kata Ruruh, baru merintis toko baju sekitar tiga bulan lalu dengan mengontrak rumah. Selama mengontrak, mereka sering dikunjungi adik H, Susila Utama yang tinggal di Dusun Dungdawung, Desa Wonorejo.

"Mereka baru kok, tinggal ngontrak dan jual baju. Tapi akhir-akhir ini kok sering tutup," ujar kata Budi Rahayu (65), pemilik toko sebelah. Sebelum ajal menjemput, korban sering curhat bahwa istrinya, H, sering marah. "Sering bercerita, istrinya suka marah," jelas Budi.

Budi mengatakan korban tidak menjelaskan secara detail tentang penyebab istrinya marah. Saat datang ke tokonya, lanjut Budi, korban selalu berwajah murung dan tidak tenang. *

Komentar