nusabali

Warga Lebih Pasang Baliho Tolak Asap

  • www.nusabali.com-warga-lebih-pasang-baliho-tolak-asap

Memang siang tidak kentara. Tapi di malam hari, kabut asap sangat tebal.

Kepulan Asap TPA Temesi Tak Henti


GIANYAR, NusaBali
Diserbu kepulan asap kebakaran TPA Temesi, warga Lebih khususnya Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih, Gianyar, ungkapkan protes lewat baliho. Baliho bertuliskan ‘Selamat datang di zona berbahaya asap TPA Temesi. Kami warga Desa Lebih korban asap kebakaran TPA Temesi, sebet yen tuturang (sedih kalau diceritakan)," spanduk itu dipasang pada Sabtu (10/8) malam.

Di bawah spanduk, tampak sejumlah pemuda berjejer memakai masker. Menurut Kelian Adat Banjar Lebih Beten Kelod,  Dewa Gede Piyadnya, warganya sudah sejak 1,5 bulan terpapar asap TPA. Bahkan akibat menghirup asap beracun itu, tiga warga Banjar Lebih Beten Kelod menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Warga pun berencana menggelar aksi damai ke Kantor Bupati Gianyar untuk menyampaikan sikap terkait lambannya penanggulangan asap yang dilakukan instansi terkait, khususnya Damkar Gianyar.

Dewa Gede Piyadnya mengaku sudah berulang kali melapor ke Petugas Damkar serta berkoordinasi dengan pihak desa dan lain-lainnya. Dia mengakui petugas sudah melaksanakan pemadam kebakaran sampah TPA. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda kebakaran sampah di TPA itu dapat ditanggulangi. "Asapnya masih menyelimuti wilayah kami, memang siang tidak kentara. Tapi di malam hari, kabut asap sangat tebal," terangnya.

Ironisnya, lantaran kebut asap ini tidak surut selama satu setengah bulan, dampknya mulai dirasakan warga. Atas kondisi itu, pihaknya makin khawatir penderita ISPA akan bertambah jika kebakaran  TPA ini tidak tertangani. ‘’Kami sangat berharap  pemerintah serius menangani bencana ini,’’ jelasnya.

Dewa Piyadnya mengaku heran. Karena dulu, saat kebakaran TPA Suwung yang lebih luas, apinya bisa dipadamkan. Sedangkan TPA Temesi yang kapasitasnya lebih sedikit, pemadaman apinya justru berlarut-larut," harapnya.

Dia mohon pimpinan instansi terkait turun langsung ke TPA Temesi saat malam hari, agar keluhan warga tidak dinilai berlebihan. "Rencananya, Minggu malam ini (kemarin, Red) kami akan rapat koordinasi antar prajuru, bersama Sabha Desa dan tokoh masyarakat untuk menyatukan pikiran dan  menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat menggelar aksi ke Pemkab Gianyar," terangnya.

Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya  mengaku sangat memaklumi keluhan warga Desa Lebih. Dia mengaku sudah mengambil langkah-langkah, namun kesulitan mendeteksi titik api. Padahal petugas Damkar Gianyar yang dibantu Petugas Damkar kota/kabupaten lainnya sudah berupaya, namun tidak juga bisa menuntaskan api. Penanganan selama ini hanya temporer. "Sesuai pengalaman di TPA Suwung, kami akan mohon kajian kepada tim dari Universitas Udayana dalam penanganan bencana ini,” terangnya.

Terkait warga yang mengidap ISPA, Sekda Wisnu mengaku sudah dari awal melibatkan Dinas Kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, mengatakan dirinya telah mengambil pelbagai upaya. "Kami sudah bersurat dua kali ke Damkar Gianyar, karena ini bencana kebakaran. Kami juga bersurat ke Provinsi Bali untuk mohon bantuan pemadaman sampai tuntas. Koordinasi kami hampir setiap hari,’’ jelasnya. Kata dia, bencana ini juga mengakibatkan pelayanan sampah ke TPA terganggu karena operator sampah kesulitan beroperasi.*nvi

Komentar