nusabali

Ibu Pukul Kepala Bayi dengan Asbak

  • www.nusabali.com-ibu-pukul-kepala-bayi-dengan-asbak

Dibunuh Setelah Dilahirkan

NGANJUK, NusaBali

Warga Kelurahan Payaman, Nganjuk, digemparkan dengan pembunuhan seorang bayi yang baru dilahirkan. Pelaku yang tak lain ibunya sendiri, SMT (27), mengakhiri hidup jabang bayi yang masih merah itu dengan keji. SMT tega menghabisi nyawa bayinya karena faktor ekonomi.

"Dari hasil penyelidikan kita dengan pemeriksaan para saksi, diduga lantaran faktor ekonomi hingga pelaku tega membunuh bayinya," terang Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta kepada wartawan saat rilis di kantornya, Jumat (9/8).

Polisi mengungkap bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan dengan kondisi jeratan tas plastik berwarna putih di lehernya.

"Saat kita temukan bayi itu ada jeratan tas plastik (kresek) warna putih di lehernya dan sudah meninggal," terang Dewa Nyoman Nanta Wiranta, seperti dilansir detik, Jumat (9/9).

Bayi malang itu, kata Dewa, oleh pelaku disembunyikan di kolong tempat tidur dengan dimasukkan ke tas kain berwarna cokelat. Tali pusar bayi juga masih ada bekas potongan ari-ari yang belum mengering.

"Bekas potongan ari-ari dan tali pusar masih basah dan belum kering jadi nampak bekasnya," ujarnya.

Dewa mengungkapkan selain menjerat leher dengan tas plastik, oleh pelaku bayi itu juga sempat dipukul kepalanya mengunakan asbak rokok. Bahkan sebelum memukul dengan asbak rokok, pelaku juga sempat menutup mulut bayi dengan tangan saat menangis waktu dilahirkan.

"Jadi selain dijerat dengan tas kresek, bayi itu oleh ibunya juga sempat di tutup mulutnya dengan tangan pelaku saat menangis usai dilahirkan. Dia (SMT) panik lantaran saat bayi nangis, anak pertamanya yang tidur di sampingnya terbangun," tandasnya.

Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Nikolas Bagas juga menyampaikan, bahwa anak pertama pelaku yang berumur empat tahun terbangun saat bayi menangis. Pelaku sempat menyuruh anak pertama untuk mengambil gunting dan menyuruh tidur lagi.

"Jadi gunting yang diambilkan anaknya itu untuk memotong tali pusar bayi dengan posisi tangan kiri masih membekap mulut bayi. Karena bayi ternyata masih hidup, pelaku kemudian mengambil sebuah asbak rokok di bawah kolong tempat tidur lalu dipukulkan ke arah kepala bagian depan sebanyak lima kali," papar Nikolas.

Nikolas menambahkan sebelum peristiwa itu terjadi, sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku sempat mengeluh sakit perut. Pelaku meminta sang suami untuk mengeroki karena menganggap sedang masuk angin. "Sebelumnya sempat dikeroki suami karena dianggap masuk angin," pungkasnya.

SMT, aksi ibu yang tega membunuh anak kandungnya itu awalnya diketahui oleh pihak RSUD Nganjuk saat dibawa sang suami berobat. Saat pemeriksaan di RSUD, dokter melihat ada kejanggalan dengan ditemukannya ari-ari pada perut tersangka.

Saat ini wanita yang mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga, itu mendekam di sel tahanan polres Nganjuk. Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara. *

Komentar