Wisatawan MICE Minim, Bali Harus Bidding
Bali harus berani perang promosi dan bidding, untuk bisa merebut dan menggenjot wisata MICE (meeting, insentive, convention dan exhibition).
DENPASAR, NusaBali
Jika hanya menunggu, Bali dikhawatirkan keteter kalah dengan pesaing. Padahal dengan sarana dan prasarana yang ada, Bali sesungguhnya potensial menggaet wisatawan MICE dunia.
“Karena itu harus ada lembaga atau badan yang khusus menangani MICE,” harap I Ketut Jaman, salah seorang praktisi pariwisata di Bali, Kamis (8/8). Dikatakan lembaga atau badan khusus MICE inilah yang nanti mengurus, berpromosi, mengunjungi dan ikut bidding untuk bisa menggaet wisatawan MICE dunia.
Dia berpendapat lembaga khusus mengurus MICE, misalnya dengan nama Bali Convention Board, tidak akan saling tumpang dengan lembaga atau asosiasi yang sudah ada. “ Karena tugas dan kerjanya beda,” ujar Jaman.
Banyak potensi MICE dunia yang bisa digarap. Seperti konferensi atau pertemuan lembaga-lembaga dunia, macam PBB, asosiasi dan lembaga lainnya. Juga corporate serta LSM. “Persoalannya bidang atau penawaran kita masih kurang,” ujar Jaman.
Sebelumnya Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mendorong Bali perlu menggenjot wisata MICE. “Bikinkan ekosistem yang khusus untuk itu,” ujar Gus Agung, sapaan pengusaha pariwisata asal Sanur tersebut.
Meski mengaku belum mengantongi data MICE, namun Gus Agung menyatakan Bali memiliki potensi dan sarana. “Orang senang menggelar rapat atau pertemuan di Bali sambil mengajak keluarganya,” ujarnya menggambarkan.
Hanya komposisi wisata MICE dengan wisata leisure, wisata MICE untuk Bali masih kecil. “Sudah saatnya MICE, tak saja wisata leisure,” ujar Gus Agung. *k17
“Karena itu harus ada lembaga atau badan yang khusus menangani MICE,” harap I Ketut Jaman, salah seorang praktisi pariwisata di Bali, Kamis (8/8). Dikatakan lembaga atau badan khusus MICE inilah yang nanti mengurus, berpromosi, mengunjungi dan ikut bidding untuk bisa menggaet wisatawan MICE dunia.
Dia berpendapat lembaga khusus mengurus MICE, misalnya dengan nama Bali Convention Board, tidak akan saling tumpang dengan lembaga atau asosiasi yang sudah ada. “ Karena tugas dan kerjanya beda,” ujar Jaman.
Banyak potensi MICE dunia yang bisa digarap. Seperti konferensi atau pertemuan lembaga-lembaga dunia, macam PBB, asosiasi dan lembaga lainnya. Juga corporate serta LSM. “Persoalannya bidang atau penawaran kita masih kurang,” ujar Jaman.
Sebelumnya Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mendorong Bali perlu menggenjot wisata MICE. “Bikinkan ekosistem yang khusus untuk itu,” ujar Gus Agung, sapaan pengusaha pariwisata asal Sanur tersebut.
Meski mengaku belum mengantongi data MICE, namun Gus Agung menyatakan Bali memiliki potensi dan sarana. “Orang senang menggelar rapat atau pertemuan di Bali sambil mengajak keluarganya,” ujarnya menggambarkan.
Hanya komposisi wisata MICE dengan wisata leisure, wisata MICE untuk Bali masih kecil. “Sudah saatnya MICE, tak saja wisata leisure,” ujar Gus Agung. *k17
Komentar