nusabali

Jadi Contoh Bangunan Hemat Energi

  • www.nusabali.com-jadi-contoh-bangunan-hemat-energi

Masalah konservasi energi terus menjadi perhatian pemerintah pusat.

BANYUWANGI, NusaBali
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah membangun gedung yang ramah lingkungan dan hemat energi. Kementerian Koordinator Kemaritiman pun mencontohkan Bandara Banyuwangi sebagai bangunan publik yang berkonsep hemat energi.

Hal itu terungkap saat rakor Konservasi Energi dan Pemenuhan Energi Bagi Pembangunan Daerah yang digelar Kemenko Maritim di Banyuwangi, seperti dilansir detik, Rabu (7/8).

Dikatakan Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Alam dan Jasa, Kemenko Maritim Agung Kuswandono bahwa desain arsitektur Bandara Banyuwangi yang mengusung konsep hijau adalah contoh bangunan yang hemat energi sekaligus ramah lingkungan.

Hal itu, kata dia, bisa terlihat dia material yang digunakan dan penataan ruang yang memanfaatkan energi yang ada di sekitarnya.

"Bandaranya benar-benar berkonsep hemat energi. Tidak banyak lampu listrik, dindingnya memakai kayu yang bersekat-sekat sehingga hawa segar angin bisa masuk ke ruangan menggantikan fungsi AC," jelas Agung.

Bandara Banyuwangi diarsiteki Andramatin, desainnya mengadopsi kearifan lokal, yaitu arsitektur khas Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi. Atap terminal mengadopsi penutup kepala khas masyarakat Suku Osing, udeng. Selain itu, terminal baru Bandara Blimbingsari banyak menggunakan ornamen kayu yang juga dilengkapi dengan ornamen khas Banyuwangi.

Atas dasar itulah, Agung meminta peserta yang hadir untuk mulai mencontoh Banyuwangi yang mengembangkan bangunan publiknya dengan konsep ramah lingkungan. "Banyuwangi tidak hanya bandaranya, namun juga ada pendoponya yang juga dirancang ramah lingkungan. Ini menjadi best practice bagi kita semua," ujar Agung.

Rakor yang berlangsung selama tiga hari, 7-9 Agustus ini diikuti oleh 50 peserta dari kalangan pemerintahan. Beberapa perwakilan pemerintah daerah seperti Mentawai, Subang, dan Manggarai Barat juga hadir untuk berbagi pengalaman tentang konservasi energi.

Di Pulau Jawa sendiri, saat ini masih terdapat 2.500 desa yang belum teraliri listrik. Sehingga daerah-daerah perlu melakukan inovasi energi yang berkelanjutan sesuai potensi daerahnya.

"Kita bisa simpan energi panas matahari, tapi masih bertahap dan masih tertatih-tatih. Kami berharap pemda bisa bergerak, bisa gunakam tenaga surya, angin, atau mikro hidro," kata Agung.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas via sambungan facetime menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kemenko Kemaritiman yang telah menjadikan Banyuwangi sebagai daerah percontohan. "Apresiasi ini menjadi pelecut bagi kami untuk terus mendesain kebijakan hemat energi di daerah," kata Anas. Green Airport Banyuwangi sendiri, menurut Anas, dibangun dengan ciri yang Indonesian Style. *

Komentar