TPA Temesi Kembali Kepulkan Asap
Warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Gianyar, kembali terganggu oleh asap di TPA setempat.
GIANYAR, NusaBali
Asap akibat tekanan gas metan dalam tumpukan sampah itu mengepul dan dirasakan warga sejak Minggu (4/8) malam - Senin (5/8) kemarin.
Kepulan asap makin tebal karena picuan cuaca panas disertai angin kencang, sejak beberapa hari terakhir. Warga di selatan TPA, yakni di Desa Lebih, Gianyar, kembali paling banyak terdampak. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar langsung terjun melakukan penanganan ke TPA hingga Senin (5/8). Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar ikut mengambil langkah-langkah denagn membagikan 200 masker kepada warga terdampak.
Kepala Satpol PP Gianyar dan Damkar Gianyar I Made Watha mengatakan, pihaknya kembali menerima laporan dari pengelola TPA Temesi. Karena tumpukan sampah di TPA ini mengepulkan asap. “Usai menerima laporan, petugas langsung kami terjunkan ke TPA untuk memadamkan api dari tumpukan sampah,’’ jelasnya.
Dikatakan, kepulan asap Senin (5/8), paling banyak terlihat di sisi timur TPA Temesi. Beberapa titik tumpukan sampah juga mengeluarkan asap, namun dengan intensitas lebih kecil. ‘’Kepulan asap ini tentu karena gas metan yang terpicu panas,“ katanya.
Selama proses pemadaman, Watha mengaku mengerahkan empat armada Damkar Gianyar untuk memadamkan api yang membakar sampah. “Kami ada sembilan armada. Tapi untuk kali ini, cukup diterjunkan empat armada untuk pemadaman api,” katanya.
Watha mengaku, laporan untuk permohonan pemadaman api dari pihak TPA Temesi, sudah berulang kali namun tidak setiap hari. Beberapa hari lalu pascapemadaman api serentak di TPA, kepulan asap sempat mengecil. “Tidak hanya kemarin, beberapa hari lalu sebelum Kuningan kami juga dipanggil melakukan pemadaman, karena kepulan asap menebal,” katannya.
Watha mengakui sebaran kepulan asap TPA ini kerap menebal hingga kawasan sekitar. Antara lain, Desa Lebih pada Minggu (4/8) malam. Menyikapi kondisi ini, petugas BPBD Gianyar sudah turun ke desa tersebut untuk pembagian ratusan masker kepada warga. Masker diberikan kepada Kelihan Dinas Lebih Beten Kelod untuk selanjutnya didistribusikan kepada warga yang terdampak asap. Watha mengklain kepulan asap tersebut akibat peristiwa alam tidak bisa diduga.*nvi
Kepulan asap makin tebal karena picuan cuaca panas disertai angin kencang, sejak beberapa hari terakhir. Warga di selatan TPA, yakni di Desa Lebih, Gianyar, kembali paling banyak terdampak. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar langsung terjun melakukan penanganan ke TPA hingga Senin (5/8). Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar ikut mengambil langkah-langkah denagn membagikan 200 masker kepada warga terdampak.
Kepala Satpol PP Gianyar dan Damkar Gianyar I Made Watha mengatakan, pihaknya kembali menerima laporan dari pengelola TPA Temesi. Karena tumpukan sampah di TPA ini mengepulkan asap. “Usai menerima laporan, petugas langsung kami terjunkan ke TPA untuk memadamkan api dari tumpukan sampah,’’ jelasnya.
Dikatakan, kepulan asap Senin (5/8), paling banyak terlihat di sisi timur TPA Temesi. Beberapa titik tumpukan sampah juga mengeluarkan asap, namun dengan intensitas lebih kecil. ‘’Kepulan asap ini tentu karena gas metan yang terpicu panas,“ katanya.
Selama proses pemadaman, Watha mengaku mengerahkan empat armada Damkar Gianyar untuk memadamkan api yang membakar sampah. “Kami ada sembilan armada. Tapi untuk kali ini, cukup diterjunkan empat armada untuk pemadaman api,” katanya.
Watha mengaku, laporan untuk permohonan pemadaman api dari pihak TPA Temesi, sudah berulang kali namun tidak setiap hari. Beberapa hari lalu pascapemadaman api serentak di TPA, kepulan asap sempat mengecil. “Tidak hanya kemarin, beberapa hari lalu sebelum Kuningan kami juga dipanggil melakukan pemadaman, karena kepulan asap menebal,” katannya.
Watha mengakui sebaran kepulan asap TPA ini kerap menebal hingga kawasan sekitar. Antara lain, Desa Lebih pada Minggu (4/8) malam. Menyikapi kondisi ini, petugas BPBD Gianyar sudah turun ke desa tersebut untuk pembagian ratusan masker kepada warga. Masker diberikan kepada Kelihan Dinas Lebih Beten Kelod untuk selanjutnya didistribusikan kepada warga yang terdampak asap. Watha mengklain kepulan asap tersebut akibat peristiwa alam tidak bisa diduga.*nvi
Komentar