nusabali

Korea dan Surakarta Bantu Disabilitas di Tabanan

  • www.nusabali.com-korea-dan-surakarta-bantu-disabilitas-di-tabanan

Sebanyak 25 penyandang disabilitas di 5 kecamatan di Tabanan diberikan pelatihan keterampilan oleh Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Surakarta, Jawa Tengah, yang bekerjasama dengan Korea Disabled People's Development Institute (KODDI).

TABANAN, NusaBali

Pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan minat dari penyandang disabilitas. Selain pelatihan juga diberikan bantuan peralatan yang nilainya per orang mencapai Rp 4 juta.

Pelatihan keterampilan itu akan digelar pada 5–9 Agustus 2019 di rumah rehabilitasi Desa Wanasara, Kecamatan Tabanan. Meskipun seluruh biaya pelatihan dan fasilitas berasal dari Korea, namun instruktur pelatihan adalah warga lokal. Dengan diberikan pelatihan keterampilan tersebut para penyandang disabilitas diharapkan menjadi mandiri.

Kepala BBRSPDF Heri Krissritanto mengatakan, kegiatan yang dilakukan adalah melatih para penyandang disabilitas fisik agar lebih mandiri.  Keterampilan yang diberikan ditentukan oleh kebutuhan sendiri dan didampingi keluarga dan masyarakat.

“Kebetulan untuk kali ini ada kerjasama dengan Korea yang memberikan sepenuhnya anggaran pelatihan selama 5 hari kepada 25 disabilitas yang kami sebut dengan penerima manfaat,” ujarnya usai acara pembukaan intervensi program pelatihan di Mahatmiya Bali, Senin (5/8).

Sasaran pelatihan ini selain penyandang disabilitas juga pendamping. Sebab para penyandang disabilitas ini sebetulnya perlu motivasi dari keluarga, sehingga keluarga diarahkan untuk ikut mendampingi. “Ada tiga keterampilan yang akan dilatih, keterampilan tata boga, mencukur, dan menjahit. Keterampilan ditentukan oleh masyarakat (disabilitas),” kata Heri.

Menurut Heri, Tabanan diberikan bantuan dari Korea tersebut, karena Kabupaten Tabanan sangat aktif memberikan data. Bahkan secara rutin tiap tahun selalu mengirim disabilitas sebanyak 1 orang ke BBRSPF. “Pemda-nya aktif berikan data, untuk ke depan akan dievaluasi mengenai jumlah yang dibantu karena kerja sama dengan Korea berlangsung selama tiga tahun,” bebernya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan sangat bersyukur adanya bantuan pelatihan dan anggaran untuk disabilitas dari BBRSPF dan KODDI. Sebab kalau menganggarkan sebanyak 25 orang ikut pelatihan dananya terlalu besar.

Gunawan menerangkan sebanyak 25 disabilitas yang dibantu mengembangkan keterampilan berasal dari lima kecamatan, yakni, Kecamatan Kediri, Kecamatan Tabanan, Kecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemadeg Timur, dan Kecamatan Selemadeg. “Semoga dengan pelatihan ini, disabilitas yang sudah mempunyai skill bisa mengembangkan dan menjadi mandiri,” tandasnya. *des

Komentar