nusabali

Angin Kencang, Penyeberangan Ditutup 1,5 Jam

  • www.nusabali.com-angin-kencang-penyeberangan-ditutup-15-jam

Pihak Syabandar Ketapang dan Gilimanuk terpaksa menutup penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, Sabtu (3/8) malam.

NEGARA, NusaBali

Penutupan penyeberangan yang berlangsung sekitar 1,5 jam, itu dilakukan berkenaan gangguan cuaca berupa angin kencang yang membahayakan aktivitas pelayaran di tengah perairan Selat Bali.

Berdasar informasi, penutupan penyeberangan dilakukan mulai pukul 22.10 Wita hingga 23.45 Wita. Penutupan penyeberangan di jalur perairan Selat Bali ini langsung diputuskan kedua pihak Syahbandar setelah menerima laporan mengenai kecepakatan angin yangg mencapai 41-42 knot dari sejumlah nakhoda yang melakukan aktivitas pelayaran.

“Kami terima informasi dari para nakhoda mulai sekitar pukul 22.05 Wita. Setelah berkoodinasi dengan Syahbandar Ketapang, kami tunda penyeberangan mulai pukul 22.10 Wita,” ujar Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Gilimanuk I Ketut Aryadana, Minggu (4/8).

Saat dilakukan penutupan atau penundaan penyeberangan tersebut, kapal-kapal yang masih bersandar di dermaga, ditahan keberangkatannya oleh Syahbandar dengan tidak mengeluarkan Surat Izin Berlayar (SIB). Begitu juga sejumlah kapal yang tengah melakukan pelayaran di tengah perairan Selat Bali, diminta mencari tempat aman di sekitar pelabuhan terdekat. “Angin kencang yang berisiko membahayakan terjadi di tengah laut. Kalau di sekitar Giliamnuk dan Ketapang, anginnya juga kencang, tetapi tidak sekencang di tengah laut. Di Gilimanuk hanya 15 knot, dan di Ketapang berkisar 30 knot,” ucap Aryadana.

Setelah 1,5 jam atau sekitar pukul 23.45 Wita, terpantau kecepatan angin di tengah perairan Selat Bali telah berangsur-angsur normal, kedua pihak Syahbandar akhirnya sepakat untuk mengizinkan kapal-kapal berlayar. Penutupan atau penundaan penyeberangan yang berlangsung cukup lama, itu pun sempat menyebabkan tumpukan kendaraan di areal pelabuhan, khusunya di sekitar parkiran dermaga. “Tidak ada antrean panjang, karena kebetulan penumpang tidak banyak. Hanya sempat antre di dekat dermaga. Setelah penyeberangn kembali dibuka, arus penyeberangan sudah lancar kembali,” tutur Aryadana, yang memastikan tetap meminta para nakhoda berhati-hati dan segera melapor ke Syahbandar ketika terjadi gangguan cuaca di tengah laut. *ode

Komentar