nusabali

Gianyar Hanya Punya 5 CCTV Pemantau Lalulintas

  • www.nusabali.com-gianyar-hanya-punya-5-cctv-pemantau-lalulintas

Dinas Perhubungan Gianyar sampai 2019 baru memasang lima titik CCTV (Closed Circuit Television) untuk memantau arus lalulintas.

GIANYAR, NusaBali

Jumlah ini amat sedikit dibandingkan kebutuhan di lapangan mencapai ratusan. Hal itu diakui Kadishub Gianyar Ir Wayan Suamba. Kata dia, CCTV juga dibutuhkan untuk memantau kepadatan lalulintas di obyek wisata di Ubud dan obyek wisata lainnya. “Saat ini kami baru pasang lima titik, tiap tahun terus kami usulkan untuk pemasangan CCTV,” jelas Wayan Suamba, Minggu (4/8).

Dikatakannya, lima titik yang sudah terpasang tersebut meliputi di Pertigaan Cemenggon Kecamatan Sukawati, Perempatan Kemenuh Kecamatan Sukawati, Pertigaan Semebaung Kecamatan Blahbatuh, Perempatan DPRD Gianyar, dan Perempatan Yon Zipur Gianyar. “Ini dipasang bertahap sejak tahun 2013 lalu, sedangkan pos pantau utama berada di Kantor Dishub Gianyar,” jelas Wayan Suamba. Dikatakan, CCTV tersebut sangat efektif untuk memantau kepadatan lalulintas dan menjerat pelanggar. “Namun Dishub tidak memiliki kewenangan untuk menilang, sedangkan bila terjadi kasus tabrak lari atau kasus criminal yang terpantau CCTV, rekaman siap kami berikan ke pihak berwenang atau kepolisian,” tambahnya.

Dishub Gianyar juga berencana memasang CCTV pemantau lalulintas di daerah-daerah wisata, seperti di Wilayah Ubud, Tampaksiring, Obyek Ceking Tegalalang atau daerah yang rawan kemacetan. “Tahun 2020 kami usulkan lagi, untuk memantau lalulintas di obyek wisata,” harapnya.

Menurutnya, pemasangan CCTV tersebut untuk memantau kondisi lalulintas, dan bila terpantau padat dan memerlukan penangan, maka personil Dishub turun ke lokasi untuk mengurai kemacetan. “Pemasangan CCTV ini baru sebatas pantau kondisi lalulintas, bila nanti ditujukan untuk pelanggar lalulintas, tentu ada pembicaraan atasan kami bersama pihak kepolisian,” jelasnya.

Suamba juga berharap masyarakat bersabar, mengingat belum semua titik wilayah padat lalulintas bias terpasang CCTV, sehingga pemantauan masih manual. “Kalau dengan CCTV, bila terpantau padat dan macet, petugas Dishub meluncur ke lokasi mengurai kemacetan,” bebernya. Pemasangan CCTV kedepannya akan diusahakan pada wilayah-wilayah obyek wisata, selain di Ubud, misalnya di simpang Kedewatan-Ubud atau lokasi lain yang kerap terjadi kemacetan lalulintas. *nvi

Komentar