nusabali

Dihadiahi Kado Spesial Berupa Kuliner Hasil Lomba Ngelawar

  • www.nusabali.com-dihadiahi-kado-spesial-berupa-kuliner-hasil-lomba-ngelawar

Lomba Ngelawar serangkaian Ultah ke-56 Bupati Agus Suradnyana dan Bulfest VII 2019 diikuti perwakilan 9 kecamatan se-Buleleng, di mana masing-masing peserta melibatkan 7 orang

Uniknya Perayaan Ultah ke-56 Putu Agus Suradnyana, Bupati Buleleng yang Dikenal Jago Memasak


SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana merayakan ulang tahun (Ultah)-nya ke-56, Minggu, 4 Agustus 2019. Uniknya, saat tiup lilin di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Jalan Ngurah Rai Singaraja kemarin, Bupati Agus Suradnyana mendapat kado spesial berupa olahan lawar, yang merupakan hasil Lomba Ngelawar serangkaian perayaan Ultahnya.

Bupati Agus Suradnyana selama ini dikenal sebagai salah satu kepala daerah di Bali yang paling jago memasak. Bahkan, Bupati Agus Suradnyana kerap memasak khusus baut Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri manakala berkunjung ke Buleleng. Tak heran jika dalam perayaan Ultahnya ke-56, Minggu kemarin, Bupati Agus Suradnyana menggelar Lomba Ngelawar segala.

Perayaan Ultah ke-56 Bupati Agus Suradnyana di Singaraja, Minggu pagi sekitar pukul 09.30 Wita, dihadiri seluruh Pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng, para camat, dan para perbekel se-Buleleng, serta tokoh masyarakat. Saat perayaan Ultah Bupati Agus Suradnyana itulah sekalian digelar Lomba Nglewar. Nah, olahan hasil Lomba Ngelawar itu kemudian dijadikan kado spesial bagi Bupati Agus Suradnyana.

Selain rangkaian Ultah Bupati Agus Suradnyana, Lomba Ngelawar tersebut juga dilaksanakan serangkaian event tahunan Buleleng Festival (Bulfest) VII 2019, yang pembukaannya dijadwalkan berlangsung Selasa (6/8) besok. Lomba Ngelawar yang dipusatkan di halaman Rumah Jabatan Bupati Buleleng kemarin menghadirikan perwakilan dari 9 kecamatan se-Buleleng.

Masing-masing peserta wakil dari kecamatan berjumlah 7 orang. Dari jumlah itu, 2 orang bertindak sebagai tukang masak (patus) dan 5 orang lagi sebagai penyaji. Mereka berbagi tugas, ada yang memarut kelapa, memotong daging, mencincang basa genep, memotong batang pisang, hingga memanggang sate.

Lomba Ngelawar berlangsung selama 1,5 jam sejak pagi pukul 08.00 Wita. Tiap peserta sudah memiliki list menu yang akan dibuat dari olahan daging babi, seperti Lawar Klungah, Lawar Gedang, Lawar Nangka, Sate Lilit, Sate Kablet, dan Jukut Ares.

Nah, setiap peserta diberikan keleluasaan membuat berbagai macam adonan lawar, mulai dari Lawar Klungah, Lawar Putih, hingga Lawar Nangka. Kemudian, ada juga yang membuat Sate Lilit, Sate Kablet, dan Jukut Ares. Usai penilian, semua hasil olahan lawar tersebut disantap bersama seluruh undangan yang hadir dalam perayaan Ultah Bupati Agus Suradnyana.

Sementara, di tengah penilaian hasil olahan lawar, Bupati Agus Suradnyana melaksanakan ritual tiup lilin dan potong kue Ultah. Pantauan NusaBali, saat tiup lilin kemarin, Bupati Agus Suradnyana didampingi langsung sang istri, IGA Aries Sujati Suradnyana, Srikandi PDIP yang caleg terpilih DPRD Bali Dapil Buleleng hasil pileg 2019. Setelah tiup lilin, ucapan selamat Ultah langsung datang silih berganti dari pejabat maupun para undangan lainnya.

“Di usianya yang ke-56 ini, kami tetap mendoakan agar bapak tetap diberi kesehatan, terus semangat dalam membangun Buleleng yang lebih baik,” ujar sang istri, IGA Aries Sujati Suradnyana, usai acara tiup lilin kemarin.

Bupati Agus Suradnyana sendiri berjanji akan melaksanakan amanat yang disampaikan dalam ucapan tersebut untuk memimpin Buleleng lebih baik, demi kesejahteraan masyarakat dengan pembangunan yang meningkat. “Saya sampaikan terima kasih atas ucapannya. Ini amanat yang harus saya laksanakan,” tandas Bupati kelahiran 4 Agustus 1963 asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Agus Suradnyana menjelaskan, Lomba Ngelawar serangkain Bulfest 2019 dan ulang tahunnya adalah inisiatifnya sendiri, termasuk memberikan hadiah secara spontanitas. Dengan kegiatan ini, selain dapat makan bareng bersama masyarakat, pihaknya juga bisa mengangkat makanan khas Buleleng.

“Daripada hanya makan-makan, lebih baik saya adakan Lomba Ngelawar, lalu hasil olahannya bisa dimakan banyak orang. Jadi, biayanya bisa lebih murah dan ada tradisi yang bisa kita tampilkan, di mana kuliner khas Buleleng juga terangkat,” tegas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Ngelawar, Made Sriwati, menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk melestarikan berbagai ragam kuliner yang dimiliki oleh Buleleng. Disebutkan, citarasa ragam kuliner di Buleleng begitu kuat, sehingga merepresentasikan tema yang diangkat. “Meski lawar dan jukut ares itu ada di mana-mana, tetapi di Buleleng ada cara mengolah dan rasa yang khas dibandingkan dengan wilayah lainnya,” papar Made Sriwati.

Menurut Sriwati, ada beberapa kriteria dalam penjurian ketika Lomba Ngelawar digelar. Dewan juri yang terdiri dari 3 orang, tidak hanya fokus pada urusan rasa, tapi juga sisi lain seperti cara mempersiapkan, kebersihan peralatan, ketepatan waktu, tata cara penyajian, kreativitas, tradisi, dan kelenturan.

“Lawar sudah menjadi makanan yang sangat populer di Bali. Ini harus dilestarikan dan tetap berinovasi dalam proses penyajian, sehingga bisa diterima banyak kalangan. Dalam penjurian, berbagai aspek sudah diakomir, sehingga tidak fokus pada urusan rasa saja,” katanya. *k19

Komentar