nusabali

Putus Cinta, Nekat Terjun ke Jurang 30 Meter

  • www.nusabali.com-putus-cinta-nekat-terjun-ke-jurang-30-meter

Sempat Kirim Pesan ke Mantan Pacar, Minta Jaga Kedua Orangtuanya

MANGUPURA, NusaBali

Aksi percobaan bunuh diri dilakukan Ni Putu Darmayanti, 23, seorang gadis asal Banjar/Desa Satra, Kecamatan Kintamani, Bangli. Diduga karena putus cinta, gadis berusia 23 tahun ini nekat melompat ke jurang sedalam 30 meter dari atas Jembatan Tukad Ngongkong di Banjar Sandakan, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung, Minggu (4/8) pagi.

Beruntung, korban Putu Darmayanti berhasil diselamatkan oleh Tim Search and Rescue (SAR) Basarnas Kelas A Denpasar. Korban berhasil dievakuasi dari jurang dalam keadaan hidup, lalu dibawa ke RSUD Mangusada di kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk mendapatkan perawatan medis.

Kapolsek Petang, AKP I Made Derawi, mengungkapkan aksi percobaan bunuh diri ini didiga dilakukan korban Putu Darmayanti karena putus cinta. Terungkap, korban Putu Darmayanti baru saja diputus cintanya oleh sang pacar, I Putu Candra Kusuma, 23, dua pekan sebelum peristiwa.

Meski sudah putus, namun keduanya masih tetap berkomunikasi melalui handphone (HP). Korban Putu Darmayanti konon meminta sang mantan apacar gar mau kembali merajut tali kasih. Namun, upayanya belum mendapatkan jawaban dari mantan pacar, Putu Candra, pemuda asal Banjar Tohjiwa, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Kemudian, Minggu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita korban Putu Darmayanti mengirim foto kepada mantan pacarnya itu. Korban menunjukkan foto yang tengah berada di atas Jembatan Tukad Ngongkong.

Korban Putu Darmayanti sendiri diketahui tiba di Jembatan Tukad Ngongkong, Sabtu (3/8) petang pukul 18.00 Wita. Korban datang ke jembatan tersebut menggunakan sepeda motor Honda Scoopy warna abu-abu bernopol DK 4281 PT.

Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Wita, korban mengirim pesan WA kepada mantan pacarnya, Putu Candra Kusuma, yang isinya menitip agar orangtuanya dijaga dan ditengok-tengok. Alasannya, korban hendak bunuh diri. Terakhir, Minggu dinihari pukul 02.00 Wita, korban Putu Darmayanti mengirim pesan dan foto lewat WA bahwa dirinya berada di Jembatan Tukad Ngongkong hendak bunuh diri.

Mendapat pesan seperti itu, Putu Candra Kusuma pun mendatangi lokasi TKP di Jembatan Tukad Ngongkong, Minggu pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Setibanya di TKP, Putu Candra menemukan motor korban dalam keadaan stang terkunci. Motor tersebut diparkir tepat di atas Jembatan Tukad Ngongkong. Sedangkan korban saat itu tidak ada di lokasi.

Pada motor korban ditemukan HP merk Vivo bersama obat nyamuk merk Hit. Racun nyamuk tersebut dalam keadaan utuh (belum dibuka). Putu Candra pun berusaha mencari mantan pacarnya di lokasi yang jauh dari pemukiman warga tersebut. Akhirnya, sekitar pukul 09.00 Wita, Putu Candra melihat korban Putu Darmayanti tergeletak di bawah Jembatan Tukad Ngongkong. Gadis berusia 23 tahun itu masih bisa bergerak, namun dalam keadaan lemas.

Peristiwa naas ini kemudian dilaporkan Putu Candra ke Polsek Petang. Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Petang langsung mendatangi lokasi TKP untuk mengevakuasi korban. Polisi terjun bersama Basarnas Denpasar, SAR Polda Bali, TRC BPBD Badung, Danramil Petang, dan petugas Damkar Badung.

Setelah berhasil dievakuasi dari dalam jurang sedalam 30 meter, korban Putu Darmayanti selanjutnya dilarikan ke Puskemas Petang. Guna mendapatkan penanganan lebih lanjut, korban Putu Darmayanti kemudian dirujuk ke RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal.

“Saat dievakuasi dari jurang, korban dalam kondisi lemas. Tidak ditemukan ada luka yang cukup parah atupun patah tulang. Jam berapa korban melompat ke jurang, kita masih menunggu hasil pemeriksaan medis,” ungkap Kapolsek AKP Made Derawi.

Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Harian Kepala Kantor Basarnas Bali, I Made Junetra, mengatakan pihaknya menerima informasi adanya peristiwa tersebut kemarin pagi pukul 10.15 Wita. Mendapat laporan itu, pihaknya langsung menerjunkan 6 orang personel. Mulai dilakukan evakuasi pukul 12.00 Wita. Para personel SAR Basarnas dibantu dengan potensi SAR hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mengevakuasi korban dari dalam jurang.

"Korbannya terlihat lemas, namun masih dalam keadaan sadar dan bisa berkomunikasi. Korban hanya mengeluhkan sakit pada kakinya, ada luka lecet di paha kiri atas. Upaya evakuasi dilakukan dengan menurunkan 1 orang rescuer dan menggunakan teknik high angle rescue," papar Made Junetra.

Di sisi lain, Camat Petang I Gede Eka Sudarwitha mengungkapkan upa-ya evakuasi korban Putu Darmayanti berlangsung dramatis. Setelah mendapat informasi adanya warga berada di bawah Jembatan Tukad Ngongkong, tim gabungan langsung turun ke lokasi. “Ada dari Basarnas Bali dan Rescue Polda Bali, serta dibantu oleh TRC BPBD Badung, Damkar Badung, Polsek Petang dan Danramil Petang,” terang Camat Gede Eka.

“Syukurlah, setelah berjuang kurang lebih 3 jam, proses evakuasi secara keseluruhan berhasiul dilakukan sekitar pukul 12.15 Wita. Korban langsung dibawa ke Puskemas Petang menggunakan ambulance BPBD Badung. Namun, karena perlu penanganan lebih lanjut, korban dirujuk ke RSUD Mangusada menggunakan ambulans KBS Petang,” jelas Gede Eka.

Hingga kemarin sore, korban Putu Darmayanti masih menjalani perawatan intensif di RSD Mangusada. Korban harus beristirahat, sehingga tidak bisa diganggu. NusaBali yang sempat berusaha menjenguk korban di RSUD Manguada kemarin sore, juga tidak diizinkan masuk.

Humas RSUD Mangusada, Ni Nyoman Ayu Sri Wahyuni, mengungkapkan kondisi pasien atas nama Putu Darmayanti masih menjalani perawatan di IGD. Kendati kondisinya sudah stabil, namun korban percobaan bunuh diri ini masih perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. “Secara umum stabil, tapi sekarang masih cek lab untuk memastikan kondisi pasien. Sebab, pasien mengeluh sesak,” ujar Ayu Sri Wahyuni. *pol,asa

Komentar