nusabali

Depresi karena Istri Sakit, Tewas Ceburkan Diri ke Danau

  • www.nusabali.com-depresi-karena-istri-sakit-tewas-ceburkan-diri-ke-danau

Beberapa jam sebelum ditemukan tewas di tepi Danau Batur, Rabu malam, korban I Ketut Cerana pamitan kepada keluarga hendak ke RSUD Bangli untuk menjenguk istrinya yang dirawat inap

Peristiwa Maut di Tepi Danau Batur Kawasan Desa Abang Batudinding, Kintamani


BANGLI, NusaBali
Diduga depresi karena istrinya sakit, seorang warga Banjar Beluhu, Desa Suter, Kecamatan Kintamani, I Ketut Cerana, 55, nekat bunuh diri dengan cara mencebur ke Danau Batur, Rabu (31/7) malam. Sebelum nekat ulahpati, korban sempat pamit kepada keluarganya hendak pergi ke rumah sakit untuk menunggui istrinya, Ni Komang Sriadi, 50, yang sedang dirawat inap.

Kematian tragis korban I Ketut Cerana pertama kali diketahui oleh seorang warga Banjar Dukuh, Desa Abang Batudingding, Kecamatan Kintamani, yang ikut melakukan pencarian bersama-sama dengan keluarga, petugas kepolisian, dan krama sekitar, Rabu malam sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu, korban Ketut Cerana ditemukan terdampar di tepi danau bawah jalan penghubung Desa Buahan-Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, tepatnya wilayah Banjar Dukuh, Desa Abang Batudinding.

Setelah diperiksa, korban yang dikenali sebagai I Ketut Cerana sudah tak bernyawa. Dari hasil pemeriksaan oleh Bidan Puskesmas Pembatu Desa Suter, korban diperkirakan sudah meninggal 1 jam sebelum ditemukan. Setelah diakukan pemeriksaan dan disimpulkan meninggal murni karena bunuh diri, jenazah petani berusia 55 tahun kemudian dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dikuburkan keluarganya.

Belum diketahui pasti, apa motif aksi ulahpati (mengakhiri hidup secara tak wajar) korban Ketut Cerana. Namun, dugaan sementara, korban nekat bunuh diri dengan mencebur ke Danau Batur, lantaran depresi istrinya sakit dan dirawat di RSUD Bangli.

Informasi di lapangan, istri korban yakni Ni Komang Sriadi sudah lima hari dirawat di RSUD Bangli. Selama itu pula, korban Ketut Cerana rutin menunggui istrinya di rumah sakit. Alkisah, Rabu (31/7) pagi sekitar pukul 08.30 Wita, korban Ketut Cerana pulang dari RSU Bangli setelah semalaman menemani istrinya yang dirawat akibat sakit jantung.

Tiba di rumahnya kawasan Banjar Beluhu, Desa Suter, korban Ketut Cerana melanjutkan kegiatan mengurus ternak dan berkebun. Selain itu, korban pulang dari rumah sakit ke kebun untuk memetik jeruk buat dijual, karena sudah ditunggu saudagar.

Setelah memetik jeruk, siangnya korban pulang dari kebun. Selanjutnya, Rabu sore sekitar pukul 15.30 Wita, korban Ketut Cerana pamit kepada adiknya, I Nengah Terus, 40, untuk pergi ke RSUD Bangli buat menjenguk sang istri.

Nah, setelah korban Ketut Cerana pergi dari rumah, Nengah Terus merasa curiga lantaran kakaknya pergi tanpa menggunakan helm dan juga tidak membawa dompet. Padahal, korban bilang mau ke RSUD Bangli.

Kerena merasa ada yang aneh, Nengah Terus kemudian menghubungi keponakannya yang ada di rumah sakit, Wayan Kertayasa, 37, yang notabene merupakan anak dari korban Ketut Cerana. Ketika itu, Wayan Kertayasa mengatakan ayahnya tidak ada di RSUD Bangli.

Mengetahui hal tersebut, Nengah Terus semakin menaruh kecurigaan atas kepergian kakaknya. Nengah Terus lantas berusaha mencari keberadaan sang kakak. Nengah Terus sadar kalau kakaknya ini punya hobi memancing, akhirnya berinisiatif melakukan pencarian ke seputaran Danau Batur.

Kecurigaan Nengah Terus menjadi kenyataan. Sebab, pria berusia 40 tahun ini menemukan sepeda motor korban Ketut Cerana terparkir di pinggir jalan tepi Danau Batur rute Desa Buahan-Desa Trunyan. Temuan motor korban ini kemudian dilaporkan ke petugas kepolisian.

Selanjutnya, Nengah Terus bersama keluarga, petugas kepolisian, dan dibantu warga sekitar lanjut melakukan pencarian korban Ketut Cerana. Tak perlu waktu lama, korban Ketut Cerana ditemukan tergelatak tak bernyawa di tepi Danau Batur kawasan Banjar Dukuh, Desa Abang Batudinding.

Jenazah korban Ketut Cerana sendiri sempat semalaman disemayamkan di rumah duka kawasan Bajar Beluhu, Desa Suter. Kemudian, jenazah korban tewas cebur diri ke danau ini langsung dikuburkan di Setra Desa Adat Suter pada Wraspati Pon Kuningan, Kamis (1/8). Korban Ketut Cerana berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Komang Sriadi serta dua anak yang sudah menikah, yakni Wayan Ker-taya, 27, dan Komang Darmiani, 24.

Kapolsek Kintamani, Kompol Made Raga Sugita, mengatakan dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban Ketut Cerana. “Korban disimpulkan murni bunuh diri dengan cara mencebur ke Danau Batur,” ujar Kompol Raga Sugita, Kamis kemarin.

Menurut Kompol Raga Sugita, korban Ketut Cerana diperkirakan meregang nyawa sekitar 1 jam sebelum jasadnya ditemukan di Danau Batur. Pihak keluarga tidak berkenan jenazah korban dilakukan otopsi, karena mereka sudah menerika perstiwa maut ini sebagai musibah.

Paparan senada juga diakui adik korban, Nengah Terus. Menurut Nengah Terus, pihak keluarga sudah menerima kepergian korban dan mengganggap ini sebagai musibah. “Kami sudah ikhlaskan dan menganggap kejadian ini sebagai musibah. Jadi, kami pihak keluarga sepakat tidak melakukan otopsi jenazah,” ujar Nengah Terus. *esa

Komentar