nusabali

Harga Produk Pameran Masih Mahal

  • www.nusabali.com-harga-produk-pameran-masih-mahal

Disbud Bali memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang turut proaktif dalam menyukseskan pelaksanaan PKB ke-41 tahun 2019

Padahal Stan Sudah Gratis; Hasil Survei Evaluasi PKB ke-41

DENPASAR, NusaBali
Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 telah berakhir. Sejumlah evaluasi pun dilakukan melalui survei. Kali ini, survei dilakukan oleh tim independen dari Warmadewa Research Center. Salah satu yang menarik adalah harga produk pameran yang menurut pengunjung masih mahal, bahkan lebih mahal dari harga pasar. Padahal, PKB tahun ini para peserta pameran tidak lagi membayar sewa stan pameran.

“Kesan pengunjung terhadap harga produk pameran, sebanyak 52, 25 persen mengatakan harganya lebih mahal dari harga pasar. Hanya 14 persen yang bilang harganya lebih murah, dan 33,75 persen bilang kalau harganya sama dengan harga di pasaran,” ujar Ketua Warmadewa Research Center, Nyoman Gede Maha Putra, saat acara evaluasi dan publikasi hasil survei PKB di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Senin (29/7).

Angka ini didapatkan dari wawancara dengan para pengunjung pameran yang membeli produk, dari sisi kualitas dan produk. Maha Putra menjelaskan, survei yang dilakukan selama pelaksanaan PKB, di antaranya mengenai kepuasan materi yang disajikan dalam pergelaran, pameran, lomba-lomba, workshop, hingga pandangan pengunjung harga-harga produk kerajinan setelah sewa stan digratiskan, dan lain-lain. Ada sebanyak 1.014 orang yang disasar sebagai responden, terdiri dari 55 seniman, 320 peserta pameran dan 639 pengunjung.

“Survei ini hanya dilakukan selama seminggu. Ada beberapa hal yang belum tercover. Kalau dilihat dari kelompok responden, hanya orang yang berkunjung ke PKB, seniman yang pentas, pedagang, dan peserta pameran. Masih ada lagi di luar itu yang sebenarnya concern terhadap PKB. Katakanlah seniman atau pembina yang tidak dapat pentas, mungkin punya pandangan lain terhadap PKB, ada rasa kecewa atau bagaimana. Kalau seniman yang dapat tampil sih, pasti merasa senang. Pengamat seni juga kami belum sempat wawancara,” ungkapnya.

Jika diizinkan ikut berpartisipasi kembali tahun depan, kata dia, Warmadewa Research Center kemungkinan dilakukan survei pra PKB. Kelompok sampelnya perlu diperluas melingkupi masyarakat di sekitar lokasi PKB, pengamat seni. Kemudian, metodologi survei akan ditambah, selain wawancara juga memerlukan fokus group discussion dan observasi mendalam.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali pada kesempatan tersebut memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang turut proaktif dalam menyukseskan pelaksanaan PKB ke-41 tahun 2019. Penghargaan diberikan kepada ISI Denpasar, Bank BPD Bali, Warmadewa Research Center, Trash Hero, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar, serta Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali.

“Dengan adanya pihak-pihak yang proaktif seperti ini, kami harapkan bisa menginspirasi lebih banyak lagi untuk berperan aktif dalam PKB,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana, sembari mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah terobosan sehingga pelaksanaan PKB semakin baik. *ind

Komentar