nusabali

Belasan Gadis Diamankan di Eks Lokalisasi

  • www.nusabali.com-belasan-gadis-diamankan-di-eks-lokalisasi

Diduga Jadi Korban Human Trafficking

SITUBONDO, NusaBali

Belasan gadis belia asal Bandung diamankan dari eks lokalisasi di Situbondo. Di antaranya bahkan lima di antaranya masih di bawah umur. Polisi kini mendalami dugaan tindak pidana perdagangan manusia (human trafficking) dalam kasus tersebut.

"Kami masih akan melakukan gelar perkara untuk menentukan arah penyelidikan. Karena sangat mungkin ada unsur trafficking," kata Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Masykur dilansir detik, Minggu (28/7).

Keterangan yang diperoleh detik menyebutkan, belasan gadis belia asal Bandung itu tiba di eks lokalisasi pelacuran Gunung Sampan, Desa Kotakan, Situbondo, sejak sebulan lalu secara bergelombang. Mereka diajak oleh seseorang.

Ajakan itu menyebutkan mereka akan dipekerjakan di sebuah tempat karaoke di Situbondo. Tentu saja, dengan iming-iming honor menggiurkan.

Untuk lebih meyakinkan, sebagian korban ada yang sengaja langsung disodori uang hingga Rp 7 juta. Uang tersebut sebagai bentuk pinjaman non bunga, yang pengembaliannya bisa dilakukan secara dicicil dari hasil kerja.

"Saya dikasih pinjaman Rp 7 juta. Sebagian sudah saya kirim ke keluarga untuk bayar utang, sebagian saya pakai buat keperluan sehari-hari. Awalnya diajak kerja di tempat karaoke di Situbondo. Tidak bilang kalau ada BO-nya (booking)," kata seorang korban di Mapolres Situbondo.

Mereka baru tahu pekerjaan yang ditawarkan sesungguhnya di tempat eks lokalisasi saat sudah di tengah perjalanan menuju Situbondo. Saat itu, si perekrut baru mengutarakan jika tugas mereka nantinya tidak hanya sebagai joki di tempat karaoke. Tetapi juga harus bersedia melayani tamu yang mengajaknya ke dalam kamar.

"Bilangnya sudahdi  perjalanan. Saya takut mau pulang lagi karena sudah pamit ke keluarga. Lagian tidak punya ongkos buat pulang," imbuh korban yang lain.

Selama bekerja di eks lokalisasi pelacuran, mereka benar-benar tidak hanya bekerja di tempat karaoke saja. Tetapi juga harus melayani tamu yang mengajaknya check in ke dalam kamar. Uang dari hasil kerja ini kemudian dikumpulkan oleh salah seorang pengepul untuk disetorkan kepada muncikari yang membawahi mereka.

"Makanya, kalau dalam gelar perkara nanti ditemukan adanya dugaan unsur trafficking, kami akan segera terbitkan LP-nya (laporan polisi). Jadi sementara ditunggu saja," papar Masykur.

Ironisnya, di antara yang diamankan ada pasangan yang mengaku sebagai suami-istri (pasutri). Keduanya diduga memiliki peranan penting dalam merekrut para korban hingga tiba di eks lokalisasi di Situbonndo.

"Pria berinisil R dan salah satu gadis berinisial I mengaku sebagai suami istri. Si I ini diduga yang merekrut, dan suaminya sebagai sopir yang membawa gadis-gadis itu ke sini. Tapi keterangan itu masih kami dalami," kata Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Masykur di Mapolres, Minggu (28/7). *

Komentar