Bali Perlu Contoh Bhutan

DENPASAR, NusaBali
Kalangan praktisi pariwisata Bali menyatakan Bali perlu mencontoh Bhutan dalam hal tata kelola pariwisata. Tegasnya, untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable tourism, carrying capacity atau daya dukung harus menjadi hal yang urgen diperhatikan.

Jika tidak, kualitas pariwisata Bali akan merosot dan menjadi pariwisata murahan. Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, mengatakan hal tersebut, Minggu ( 28/7). Dikatakan Bhutan, Negara kecil di Asia Selatan salah satu negara yang dinilai mampu menjaga keseimbangan daya dukung industri pariwisatanya.

Dengan penduduk 2,5 juta jiwa, lanjut Rai Suryawijaya, Bhutan tak menargetkan jumlah wisatawan yang fantastis. Maksimal jumlah wisatawan yang digadang- gadang tak lebih dari jumlah penduduknya.

Karena jumlah penduduknya hanya 2,5 juta, Bhutan pun maksimal mendatangkan wisatawan maksimal di angka 2,5 wisatawan. “Inilah konsep quality tourism, yang pantas untuk pertimbangkan buat Bali,” ujar praktisi pariwisata asal Badung ini.

Bhutan sendiri, hanya 40 persen dari total wilayahnya yang terbangun. Sedang 60 persen sisanya, relatif masih hijau. Hutan dan sumber air terjaga. Inilah menurut Rai Suryawijaya, salah satu wujud dari sustainable tourism.

Dengan konsep one island one magement, Rai Suryawijaya berharap Bali, baik industri, pemerintah dan pilar lainnya, bisa meniru model apa yang diterapkan Bhutan dalam pengembangan bisnis /industri pariwisata. “Jangan ada ego sektoral. One island one management ini harus benar- benar bisa nyata diterapkan di lapangan,” ujar pria yang sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung. *k17