Pelatihan seni dalam mengisi liburan sekolah
Pelatihan seni dalam mengisi liburan sekolah yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Denpasar disambut antusias oleh para pelajar. Bahkan pelajar luar kota pun ‘hijrah’ ke Denpasar untuk menghabiskan liburan dengan berlatih seni.
DENPASAR, NusaBali
Agenda tahunan yang gratis ini, menurut Plt, Kabid Dokumen dan Perfilman Dinas Kebudayaan Denpasar I Made Sudiana terdiri dari 7 bidang seni. "Tiga diantaranya cabang seni untuk lomba yakni pesantian, kaligrafi dan Bali simbar. Sedangkan empat lainnya seperti; suling, tabuh, kendang dan gender wayang," jelasnya saat ditemui disela-sela pelatihan, Kamis (16/6) lalu di halaman kantor Dinas Kebudayaan Denpasar.
Minat peserta untuk belajar seni cukup tinggi, terutama bidang seni gender wayang, jumlah peserta meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya. "Tahun ini yang ikut gender wayang saja jumlahnya sebanyak 250 orang peserta, dari tahun sebelumnya hanya 160 orang," ungkapnya.
Banyaknya peserta, akhirnya membuat pihaknya kelimpungan untuk menyediakan sarana. Sebab Dinas Kebudayaan Denpasar hanya satu barung gender yang terdiri dari 12 gender. "Tentu kami tidak bisa menolak antusias peserta. Maka itu kami bekerjasama dengan pihak sekolah SMKN 5 Denpasar," jelasnya. Dari kerjasama ini, katanya peserta pelatihan bisa mendapatkan porsi latihan yang cukup memadai bahkan nyaman. "SMKN 5 Denpasar selain memiliki sarana memadai juga pembina yang terbilang banyak," imbuhnya.
Yang menarik adalah hadirnya peserta dari luar Kota Denpasar seperti; Kuta, Dalung, Ayunan-Mengwi, Bongkasa, dan Batubulan. "Siapapun dan dari manapun asalnya kita harus siap menampung. Ini membuktikan bahwa kegiatan libur sekolah amat diminati masyarakat tidak hanya di Denpasar bahkan luar Denpasar," ungkapn
Agenda tahunan yang gratis ini, menurut Plt, Kabid Dokumen dan Perfilman Dinas Kebudayaan Denpasar I Made Sudiana terdiri dari 7 bidang seni. "Tiga diantaranya cabang seni untuk lomba yakni pesantian, kaligrafi dan Bali simbar. Sedangkan empat lainnya seperti; suling, tabuh, kendang dan gender wayang," jelasnya saat ditemui disela-sela pelatihan, Kamis (16/6) lalu di halaman kantor Dinas Kebudayaan Denpasar.
Minat peserta untuk belajar seni cukup tinggi, terutama bidang seni gender wayang, jumlah peserta meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya. "Tahun ini yang ikut gender wayang saja jumlahnya sebanyak 250 orang peserta, dari tahun sebelumnya hanya 160 orang," ungkapnya.
Banyaknya peserta, akhirnya membuat pihaknya kelimpungan untuk menyediakan sarana. Sebab Dinas Kebudayaan Denpasar hanya satu barung gender yang terdiri dari 12 gender. "Tentu kami tidak bisa menolak antusias peserta. Maka itu kami bekerjasama dengan pihak sekolah SMKN 5 Denpasar," jelasnya. Dari kerjasama ini, katanya peserta pelatihan bisa mendapatkan porsi latihan yang cukup memadai bahkan nyaman. "SMKN 5 Denpasar selain memiliki sarana memadai juga pembina yang terbilang banyak," imbuhnya.
Yang menarik adalah hadirnya peserta dari luar Kota Denpasar seperti; Kuta, Dalung, Ayunan-Mengwi, Bongkasa, dan Batubulan. "Siapapun dan dari manapun asalnya kita harus siap menampung. Ini membuktikan bahwa kegiatan libur sekolah amat diminati masyarakat tidak hanya di Denpasar bahkan luar Denpasar," ungkapn
1
Komentar