nusabali

Pesankan Pentingnya Restu Orangtua untuk Menikah

  • www.nusabali.com-pesankan-pentingnya-restu-orangtua-untuk-menikah

‘Barabah’ yang Memukau di Taman Budaya Bali

DENPASAR, NusaBali

Usai pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) yang dipusatkan di areal Taman Budaya Provinsi Bali selama sebulan penuh, geliat berkesenian di Taman Budaya kembali disambung dengan penampilan drama modern. Ini merupakan program penyajian dan pengembangan seni dari UPT Taman Budaya Provinsi Bali. Pada pekan ketiga bulan Juli, Teater Sadewa menampilkan Drama Modern berjudul Barabah, di Gedung Ksirarnawa, Sabtu (20/7).

Drama modern Barabah menceritakan kehidupan keluarga sepasang suami istri yang saling mencintai. Suami bernama Banio berumur 70 tahun dengan perawakan tubuh bongkok tetapi kekar, sedangkan istri bernama Barabah berumur 28 tahun dengan wajah cantik, menarik dan sangat mencintai suaminya. Barabah merupakan istri ke-12 Banio.

Kemudian datang seorang perempuan bernama Zaitun berusia 25 tahun menemui Banio untuk meminta restu menikah. Zaitun merupakan anak dari istri ketujuh Banio. Tetapi kedatangan Zaitun membuat Barabah jengkel, cemburu dan salah paham yang mengira Banio akan menikah untuk ke-13 kalinya. Setelah salah paham antara Banio dan Barabah selesai, akhirnya Zaitun mendapat restu untuk menikah dengan Adibul.

“Pesan moral dalam drama ini adalah walaupun sudah tidak komunikasi yang intens dengan orangtua, tetapi restu orangtua adalah hal yang penting, apalagi restu untuk menikah,” ungkap Ketua Sanggar Teater Sadewa, Ryan Indra Darmawan, Sabtu (27/7).

Naskah pementasan Barabah yang ditulis oleh Motinggo Busye dan disutradarai oleh Hendra Utay ini melibatkan sejumlah pemain. Adapun peran Barabah dilakoni oleh Agung Istri Indah, Banio dilakoni oleh Christyan, Zaitun dilakoni oleh April Artison, dan Adibul dilakoni oleh Turah Krishna. Selama pementasan berlangsung, penonton tak henti-hentinya tertawa lantaran permainan para aktor begitu kocak. “Drama ini simpel, sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Bahwa restu itu sangat penting agar diberkahi jalannya,” imbuhnya.

Ryan menambahkan, pementasan ini berdurasi dengan latihan yang tidak sebentar. Mengingat, untuk menekan ego pemain agar bisa menyatukan karakter tidak mudah. “Teater mengajarkan banyak hal, terutama terbiasa untuk berproses secara keras. Kami latihan tidaklah sebentar, karena untuk menyatukan karakter, rasa antar pemain dan menekan ego pemain agar tidak tampak dominan, perlu proses,” tandasnya. *ind

Komentar