nusabali

Cok Asmara-Nova Sewi Putra Bersaing

  • www.nusabali.com-cok-asmara-nova-sewi-putra-bersaing

Demokrat Ajukan 3 Kandidat Wakil Ketua DPRD Bali

DENPASAR, NusaBali

Meskipun belum diputuskan siapa pemenang kursi DPRD Bali di Dapil Denpasar Pileg 2019 yang digugat Partai Gerindra ke Mahkamah Konstitusi (MK), DPD Demokrat Bali tetap mengajukan nama-nama untuk duduk menjadi pimpinan dewan. Ada 3 nama yang diajukan DPD Demokrat ke DPP menjadi Wakil Ketua DPRD Bali periode 2019-2024 untuk mengisi jatah Demokrat.

Sebanyak 3 nama yang maju ke DPP untuk diusulkan sebagai Wakil Ketua DPRD Bali adalah Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara politisi asal Puri Ubud, Kabupaten Gianyar yang juga Ketua DPC Demokrat Gianyar, I Komang Nova Sewi Putra politisi asal Desa Palpuan, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang menjabat Wakil Sekretaris DPD Demokrat Bali dan Utami Dwi Suryadi politisi asal Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Demokrat Bali Bidang Perempuan.

Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, Jumat (26/7) siang mengatakan yakin kursi DPRD Bali di Dapil Denpasar masih bisa dipertahankan Demokrat di MK. Demokrat akan berdiri dengan fraksi tersendiri bersama PDIP yang memiliki 33 kursi, Golkar dengan 8 kursi, Gerindra dengan 6 kursi dan satu lagi Fraksi Gabungan dari Partai NasDem, PSI, Hanura (4 kursi).

Untuk komposisi pimpinan dewan, PDIP sudah pasti mendapatkan jatah Ketua DPRD Bali, kemudian Golkar, Gerindra, dan Demokrat kebagian masing-masing wakil ketua dewan.

Sehingga otomatis Demokrat akan membentuk Fraksi Demokrat dengan 4 kursi. Selain Cok Asmara, Nova Sewi Putra dan Utami, ada juga sumbangan kursi dari Dapil Karangasem dengan meloloskan Caleg New Comer asal Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, I Komang Wirawan. “Tetapi yang kami sudah usulkan minimal 3 orang dengan pertimbangan kriteria,” kata Mudarta.

Kriteria tersebut adalah posisi di kepengurusan DPD Demokrat dan DPC Demokrat, senioritas, pengalaman di legislatif, perolehan suara dan mempertimbangkan kesetaraan gender (perempuan). Dari seluruh kriteria itu diserahkan kepada DPP. “Sesuai dengan Peraturan Organisasi ada kriteria-kriteria. Kami kirimkan minimal 3 nama. Anda (wartawan) sudah pasti tahu itu. Nanti DPP memutuskan. Saya tidak perlu sebut nama,” ujar Mudarta.

Kenapa Wirawan tidak dikirimkan namanya? Mudarta menegaskan semuanya berdasarkan kriteria dan PO yang diterbitkan DPP Demokrat. “Karena ada kriteria maka kita kirimkan 3 orang kandidat. Kan minimal diminta 3. Kalau lebih kita melanggar. Yang masuk kriteria pun sudah jelas,” tegas mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali 2006-2011 ini. Dari 3 nama yang dikirim tersebut Cok Asmara dan Komang Nova Sewi Putra akan bertarung sengit dalam perebutan kursi Wakil Ketua DPRD Bali. Dari sisi jabatan Sewi Putra lebih masuk kriteria karena jabatannya Wakil Sekretaris DPD Demokrat Bali.

Sementara Cok Asmara saat ini jabatannya di kepengurusan Ketua DPC setingkat di bawah DPD. Namun dari perolehan suara Caleg di Pileg 2019, Cok Asmara memperoleh  20.016 suara, sementara Sewi Putra jauh di bawahnya, yakni 10.756 suara. Sementara dari sisi senioritas keduanya hampir berimbang. Namun demikian duel sengit ini bisa saja ditutup munculnya kuda hitam Utami Dwi Suryadi dengan pertimbangan kriteria kesetaraan gender.

Mudarta mengatakan DPD Demokrat Bali tidak mau berspekulasi soal siapa yang akan jadi pimpinan dari Demokrat. “Pokoknya kami serahkan kepada DPP,” kilah Mudarta. Sementara Cok Asmara tidak mau berkomentar soal namanya berpeluang menjadi Wakil Ketua DPRD Bali. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan partai. “Saya tidak mau mendahului, kita serahkan kepada kebijakan partai,” ujar Cok Asmara.

Sementara Komang Nova Sewi Putra berkelit tidak mau komentar dengan alasan tidak memikirkan jabatan. “Aduh, saya no comment dah. Itu urusan partai,” kilah mantan Cawabup Buleleng di Pilkada 2012 ini.

Sedangkan Utami Dwi Suryadi mengatakan dirinya masih konsentrasi dengan urusan gugatan hasil Pileg 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Urusan jabatan pimpinan di legislatif dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada partai. “Saya fokus dengan urusan di MK. Tunggu penetapan dulu,” ujar Utami Dwi Suryadi. *nat

Komentar