nusabali

Pelaku Ternyata Seorang Mahasiswi

  • www.nusabali.com-pelaku-ternyata-seorang-mahasiswi

Pembuang Orok di Kolam Komplek Grand Sudirman

DENPASAR, NusaBali
Pelaku pembuang orok di di kolam proyek komplek Pertokoan Grand Sudirman, dekat Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Panjer, Denpasar Selatan adalah SD, 20 asal Aeramo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tersangka yang telah ditahan di Mapolsek Denpasar Seatan ini ternyata adalah seorang mahasiswi pada salah satu kampus di Bali.

Informasi dari sumber kepolisian mengatakan perempuan 9 Oktober 1998 ini nekat membuang orok bayinya yang hamil di luar nikah. Untuk menutupi aibnya katena hamil di luar nikah, tersangka tega membuang bayinya ke kolam tersebut.

Setelah orok bayi malang itu ditemukan oleh dua oarang pemancing, Riga Apriliawan, 22 dan Ricky Adi Saputra, 23 saat memancing di kolan tersebut, pada Minggu (21/7) pukul 16.30 Wita polisi gerak cepat mencari siapa pelaku pembuang bayi malang ini.

Pada Senin (22/7) polisi berhasil mengidentifikasi orang tua orok bayi tersebut. Polisi berusaha menggali keterangan banyak saksi sehingga sampai pada kesimpulan bahwa yang membuang orok itu adalah Simprosa Dore.

Setelah mengantongi identitas tersangka, polisi mencari ke kosnya di Jalan Tukad Gerinding Gang Badik, Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan. Kecurigaan polisi menguat saat mengintrogasi mahasiswi itu. "Awalnya pelaku mengaku tidak pernah hamil. Polisi lalu menggeledah kamarnya. Setelah dilakukan penggeledahan, polisi menemukan sejumlah bukti seperti bercak darah habis melahirkan," bebernya.

Tersangka akhirnya tak bisa mengelak. Di hadapan polisi dia mengaku membuang bayinya seorang diri ke TKP usai melahirkan sendirian di kamar kosnya. Saat membuangnya, orok itu sudah meninggal dunia dan dibungkus menggunakan jas hujan warna biru.

Keterangan pelaku ini berbeda dengan hasil otopsi yang dilakukan Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Minggu (21/7) sore. Terungkap, bayi cukup umur itu mengalami luka kekerasan akibat benda tajam. “Sebab kematian menunggu otopsi. Belum ada permintaan dari polis. Namun ditemukan luka terbuka kekerasan tajam pada punggung kanan,” ujar Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, Senin (22/7) lalu.

Sementara itu Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya membenarkan pelaku pembuang orok itu telah ditangkap. "Sudah diamankan. Namun belum dilakukan pemeriksaan mendalam. Kalau sudah kondisi tersangka stabil baru akan kami sampaikan ke media. Senin depan kami akan gelarkan," tutur Kompol Wirajaya. *pol

Komentar