nusabali

Rayakan Galungan, Umat Hindu Padati Pura Agung Jagatnatha

  • www.nusabali.com-rayakan-galungan-umat-hindu-padati-pura-agung-jagatnatha

Pura Agung Jagatnatha, Denpasar dipadati umat Hindu yang melakukan persembahyangan merayakanhari suci Galungan.

Rabu (24/07) umat Hindu menggelar rangkaian upacara persembahyangan hari suci Galungan. Hari suci Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.

Upacara persembahyangan dilaksanakan di sejumlah pura di Bali. Warga Kota Denpasar sendiri melangsungkan persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar Timur sejak pukul 07.00 WITA. 

“Hari Raya Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan),” jelas Sekretaris Peiketan Pemangku Kota Denpasar, I Made Langgeng Buana.

“Nah, upacara persembahyangan Galungan ada rangkaiannya. Dimulai dari sugian Jawa yang artinya pembersihan alam semesta sampai sugian Bali, yang berarti pembersihan diri sendiri,” tambah Made Langgeng saat ditemui di Pura Jagatnatha.

Made Langgeng mengatakan Pura Agung Jagatnatha sendiri merupakan pura umum yang bisa dikunjungi siapa saja untuk bersembahyang.

"Jadi, umat Hindu kan banyak dari luar kota Denpasar yang bekerja di Denpasar, mereka yang tidak berkesempatan pulang berkumpul dan bersembahyang di sini," kata Made Langgeng. 

Salah satunya yakni Gusti Ayu Paramitha. “Galungan kali ini tidak bisa pulang ke kampung. Jadinya bersembahyang di sini,” tutur Paramitha usai upacara persembahyangan.

Ibu asal Kota Singaraja ini tidak berkesempatan pulang kampung dan melakukan persembahyangan di Pura Jagatnatha ditemani dua orang anak perempuannya.

Saat bersembahyang, Paramitha dan umat Hindu lain meletakkan sesajen di altar depan pura. Kemudian diperciki tirta (air) suci oleh sulinggih dan diberi bija (bulir beras) sebagai simbol kebaikan yang akan bertumbuh subur setelah disucikan.

Selesai merayakan Hari Raya Galungan, keesokan harinya umat Hindu merayakan Umanis Galungan. Momen Umanis Galungan ini biasa digunakan masyarakat Bali untuk bersilaturahmi satu sama lain. 

"Waktu Umanis Galungan kami akan saling mengunjungi teman-teman dan kerabat karena kita sudah mampu memenangkan darma," jelas Made Langgeng.

Komentar