nusabali

Gempa Susulan di Barat Daya Nusa Dua Tercatat 25 Kali

  • www.nusabali.com-gempa-susulan-di-barat-daya-nusa-dua-tercatat-25-kali

BMKG Monitor Pergerakan Lempeng Indo-Australia

MANGUPURA, NusaBali

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar terus melakukan monitoring pergerakan lempeng Indo–Australia yang berada di barat daya Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Hal ini menyusul kerap terjadinya gempa yang mengguncang Pulau Dewata belakangan ini. Bahkan, pasca gempa 6,0 SR pada Selasa (22/7), hingga saat ini masih terjadi gempa susulan sebanyak 25 kali.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Iman Fatchurochman, menjelaskan pasca gempa dengan kekuatan 6,0 SR yang kemudian dilakukan pemuktahiran 5,8 SR yang mengguncang Nusa Dua pada Selasa (16/7) lalu, pihaknya terus melakukan pemantauan dan menganalisa setiap pergerakan lempeng Indo–Australia yang menjadi pemicu gempa. Hasil dari analisa itu, ada tumbukan lempeng antara lempeng Indo–Australia dari selatan menghunjam ke bawah lempeng Eurasia, sehingga terjadi deformasi di bawah laut yang menyebabkan terjadinya gempa di barat daya Nusa Dua. “Kami terus melakukan analisa setiap perkembangan terhadap pergerakan lempeng Indo–Australia itu. Karena akibat gerakan itu memicu terjadinya gempa," ungkap Faturahman, Kamis (25/7) sore.

Diakuinya, pergerakan lempeng tersebut memang terjadi secara alamiah dan bergerak relatif satu sama lain. Hal ini dikarenakan adanya struktur bumi yang terdiri dari kerak bumi (tempat kita tinggal) berada di atas mantel (liquid) yang suhunya sangat tinggi dan menimbulkan arus konveksi dan membuat kerak bergerak satu sama lain.

Pada masa pantauan sejak gempa 16 Juli lalu hingga saat ini, sudah terjadi gempa susulan sebanyak 25 kali. Itu artinya, bahwa pergerakan lempeng tersebut terus terjadi dan memicu gesekan. Tetapi untuk gempa susulan itu, masih berkisaran dari 3 SR – 4 SR.

“Kalau gempa susulan dari 6,0 SR sampai hari ini sudah 25 kali. Tentu kekuatannya di bawah skala itu. Saat ini kami masih melakukan monitoring untuk gempa-gempa susulan dan gempa lainnya di Selatan Bali dan sekitarnya,” urainya. *dar

Komentar