nusabali

Krama Pandak Gede Nampah Kebo Jelang Hari Raya Galungan

  • www.nusabali.com-krama-pandak-gede-nampah-kebo-jelang-hari-raya-galungan

Untuk menyambut Hari Raya Galungan, tidak hanya babi yang disembelih oleh umat Hindu.

TABANAN, NusaBali

Di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, warga rutin setiap enam bulan sekali nampah kebo. Nampah kebo sudah menjadi tradisi sejak tahun 1360 saat pesta rakyat Ratu Bali Raja Peni diselenggarakan.

Tradisi nampah kebo dilakukan krama a sehari sebelum penampahan Galungan. Ini dikarenakan malam Penampahan Galungan, Selasa (24/7), krama menggelar paruman banjar. Oleh karena itu segala yang berkaitan dengan mengolah daging dilakukan krama sebelum penampahan.

Ketua Regu Nampah Kebo Mangku Sumerta ,70, mengatakan persiapan nampah kebo dilakukan sejak pukul 06.00 Wita. Sejumlah krama yang sudah memesan daging kebo beramai-ramai ke lokasi tempat menyembelih. Dikatakannya, nampah kebo sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun. Nampah kebo adalah ciri Hari Raya Galungan bagi krama Pandak Gede. Jika tak melaksanakan nampah kebo, seperti tidak merayakan Hari Raya Galungan.

“Sesuai cerita, sempat dulu saat ada upacara krama menyembelih sapi, tetapi banyak krama yang memakan daging itu sakit perut dan demam. Sehingga setelah itu, krama Pandak Gede menggantinya dengan nampah kebo atau memotong kerbau,” beber Mangku Sumerta.

Untuk kali ini kebo yang telah disembelih dibagi menjadi 94 jujulan (rumpun) sesuai dengan warga yang telah memesan. Satu jujulan harganya Rp 300 ribu. “Untuk tenaga yang menyembelih kami libatkan sembilan anggota,” imbuhnya.

Ditambahkan Mangku Sumerta, daging kebo selain digunakan untuk upakara saat Hari Raya Galungan juga dikonsumsi oleh krama dengan membuat berbagai olahan, seperti tum, lawar, dan rawon. “Rasa daging kebo enak, agar tidak bau amis kami tambahkan daun tengulun,” tandasnya. *des

Komentar