nusabali

Koalisi Merah Kuning Bergulir untuk Pilgub Bali

  • www.nusabali.com-koalisi-merah-kuning-bergulir-untuk-pilgub-bali

Sebelumnya, duet Nyoman Giri Prasta – I Ketut Suiasa (Giriasa) sebagai pemenang di Pilkada Badung 2015 mencerminkan Koalisi Merah Kuning

DENPASAR,NusaBali
Jelang Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2018 mendatang, sejumlah elit partai mulai mengutak-atik strategi pemenangan. Salah satunya hasrat membentuk Koalisi Merah Kuning dengan mengawinkan PDIP-Golkar. Jika koalisi ini terwujud, kemenangan diprediksi lebih mudah diraih, biaya rendah, dan minim gesekan.  

Wacana Koalisi Merah Kuning ini muncul dan bocor dari kalangan Institut Lembang 9 yang notabene berkumpulnya sejumlah politisi Golkar. Ketua DPD Institut Lembang 9 Provinsi Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa didampingi sejumlah pengurus seperti Wakil Ketua DPD Lembang 9 Bali, Anak Agung Ngurah Mahadipta dan Ketua Advokasi Lembang 9 Bali Maya Arsanti mengatakan Koalisi Merah Kuning sudah lama bergulir. “Tokoh-tokoh elit di Golkar sudah komunikasi dengan rekan kita di sebelah (PDI Perjuangan). Sudah ada pertemuan lintas tokoh antara dua partai ini,” ungkap Rai Budiasa di Denpasar, belum lama ini.

Rai Budiasa pun menyarankan untuk menanyakan Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta atau pengurus lainnya terkait gagasan Koalisi Merah Kuning itu. Mantan Ketua OKK DPD I Golkar Bali dua periode ini menegaskan, ide Koalisi Merah Kuning sudah muncul sejak lama. “Hanya tidak pernah terwujud. Mungkin karena sejarah masa lalu,” imbuhnya. Namun kali ini ia meyakini dinamika di Jakarta akan merembet ke daerah. Ia pun mencontohkan Pilkada Badung yang mencerminkan Koalisi Merah Kuning, Wayan Giri Prasta (PDIP) dan Ketut Suiasa (Golkar).

Politisi asal Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan Gianyar ini juga membocorkan ada dua tokoh Golkar yang merapat ke kubu merah (PDIP) untuk penjajakan koalisi. Dikatakan, tokoh Golkar itu lebih proaktif dan menunjukkan kegenitannya. “Penjajakan koalisi untuk Pilgub 2018 yang jadi target,” tegas mantan staf Dubes di Jerman ini. Pernyataan Rai Budiasa diamini Anak Agung Mahadipta. Kader Golkar Bali ini mengatakan Koalisi Merah Kuning muncul di arena tak resmi tempat bertemunya para elit Golkar dan PDIP. “Kalau koalisinya jadi untuk Pilgub Bali 2018 maka akan menghasilkan banyak benefit. Biaya tarung sangat hemat, mudah mencapai kemenangan. Gejolak relatif tidak ada,” ujar Mahadipta.

Bagaimana sikap PDI Perjuangan Bali? Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, IGN Alit Kusuma Kelakan mengatakan partai politik adalah alat perjuangan. “Masing-masing partai punya idiologi dan garis perjuangan, karena partai merupakan alat perjuangan. Komunikasi soal Koalisi Merah Kuning mungkin saja terjadi antar tokoh. Namun secara resmi lintas organisasi belum ada,” ujar Alit Kelakan, Jumat (17/6).  

Mantan anggota DPD RI 2009-2014 ini menambahkan, PDIP saat ini belum pernah membahas Koalisi Merah-Kuning untuk Pilgub Bali. “Karena partai sedang mempersiapkan Rakercab di masing-masing kabupaten dan kota. Program konsolidasi ini sedang berjalan dan persiapan,” tanda mantan Wagub Bali ini. Sementara Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi, ponselnya dalam keadaan aktif, namun tidak dijawab.

Jika benar Koalisi Merah Putih terjadi di Pilkada Gubernur, di atas kertas sudah tidak ada lawan tanding. Sebab dari 55 kursi di DPRD Bali sebanyak 63 persen telah dikuasi PDIP – Golkar. Rinciannya, PDIP 24 kursi (43 persen) dan Golkar 11 kursi (20 persen). Kalaupun Demokrat, Gerindra, NasDem, PAN, Hanura, dan PKPI bersatu untuk tarung head to head, di atas kertas selisih suara terpaut 37 persen. 7 nat

Komentar