nusabali

Kera Pun Enggan Sliwar-sliwer

  • www.nusabali.com-kera-pun-enggan-sliwar-sliwer

Karya Wana Kertih di Pura Dalem Monkey Forest

GIANYAR, NusaBali

Setiap harinya, ribuan ekor monyet biasa berkeliaran di setiap sudut objek wisata Monkey Forest, Desa Pakraman Padangtegal, Ubud, Gianyar. Bahkan sampai areal parkir, satu dua ekor monyet pasti tampak sliwar-sliwer (berkeliaran,Red).

Namun hampir seluruh monyet bersembunyi saat Puncak Karya Agung Wana Kertih, Pura Dalem Agung Padangtegal, di dalam objek wisata tersebut, Purnama Kasa, Anggara Pahing Sungsang, Selasa (16/7). Monyet yang biasanya bergelantungan di atas pohon, nyaris tidak ada. Terutama selama rangkaian upacara Nedunang Ida Bhatara Sasuhunan di Pura Dalem Agung. Beberapa monyet yang tampak, tidak berani mendekat bahkan menjauh dari lokasi upacara.

Bendesa Pakraman Padangtegal I Made Gandra menerangkan upacara Wana Kertih merupakan rangkaian dari Karya Agung Sad Kertih. Tujuannya untuk mencapai keharmonisan alam khususnya di areal Monkey Forest. Turut hadir saat prosesi upacara, Gubernur Bali Wayan Koster bersama panglingsir Puri Agung Ubud dan Puri Agung Peliatan. "Selama prosesi ini, satu pun tidak ada diganggu oleh monyet. Padahal disini terdapat 1.058 ekor monyet," ungkapnya.

Kondisi ini, diakui memang sering terjadi setiap kali Ida Sasuhunan tedun (diupacarai). Sepanjang radius mata memandang dari areal Pura Dalem Agung Padangtegal dan dilokasi uapcara Wana Kertih, satu pun tidak terlihat monyet di kawasan tersebut. Termasuk di atas pepohonan yang kerap menjadi tempat bergelantungan satu pun tidak terlihat monyet. "Diyakini para monyet ini adalah panjak Ida Sasuhunan, sehingga saat sasuhunan tedun (turun, Red) mungkin ada pengawal yang menghalau, sehingga (monyet, Red) tidak ada datang ke pura, di atas pohon pun tidak berani," katanya.

Berbeda ketika baru tahap persiapan upakara, serbuan monyet tak terbendung. Sakali pun diawasi, ada saja perlengkapan upakara yang dicomot oleh kumpulan monyet. "Saat sarana upakara ditata disini, monyet-monyet mulai mengganggu. Namun pas nedunang Ida Bhatara, mereka justru sembunyi," ungkapnya. Dikatakan, selain pada karya yang kini berlangsung, hal serupa juga rutin terjadi setiap piodalan pada pura tersebut.

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi terselenggaranya Karya Agung Sad Kertih tersebut. “Ini juga merupakan pelaksanaan dari pada visi Pemerintah Provinsi Bali,  ini sesuatu yang sangat baik, seharusya se-Bali begini baru alam itu sehat sekala-niskala," katanya. *nvi

Komentar