nusabali

Cok Suarna Meninggal di RSUP Sanglah

  • www.nusabali.com-cok-suarna-meninggal-di-rsup-sanglah

Sebelumnya, korban lain yang dilarikan ke RSUP Sanglah, I Wayan Murdika, 45, juga meninggal, Kamis (11/7) sekitar pukul 12.30 Wita.

Korban Jiwa Tersambar Kompor Saat Upacara Ngaben Bertambah

DENPASAR, NusaBali
Korban jiwa akibat tersambar api kompor saat upacara ngaben massal di Setra Desa Adat Negari, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, pada Radite Pon Julungwangi, Minggu (7/7) lalu, kembali bertambah. Kali ini Cokorda Suarna Putra, 68, pensiunan bank asal Banjar Tegal Suci, Desa Tampaksiring, Gianyar, meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu (18/7) sekitar pukul 04.30 Wita.

“Dirawat selama 11 hari dari tanggal 7 sampai 18 Juli. Ditemukan luka bakar derajat II mengenai seluruh lapisan kulit ari pada wajah, dada, perut, kedua tungkai, seluas 54 persen permukaan tubuh,” ujar Kepala Bagian SMF Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, melalui pesan WhatsApp, Jumat (19/7).

Hingga sore kemarin, kata dr Alit, jenazah masih dititip di kamar jenazah Forensik RSUP Sanglah. Pantauan NusaBali di Forensik RSUP Sanglah, tidak ada kerabat yang terlihat. Sebelumnya, korban lain yang dilarikan ke RSUP Sanglah, I Wayan Murdika, 45, juga meninggal, Kamis (11/7) sekitar pukul 12.30 Wita.

Perbekel Desa Negari Gusti Agung Ngurah, saat dikonfirmasi membenarkan informasi duka tersebut. “Ya benar, korban Cokorda Suarna Putra meninggal saat menjalani perawatan di RS Sanglah,” ujarnya, kemarin.

Disebutkan, selain Cokorda Suarna Putra, korban meninggal lainnya akibat tersambar api kompor tersebut yakni I Wayan Murdika, 45, yang merupakan krama Banjar/Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.  “Jadi ada dua korban meninggal akibat musibah saat ngaben massal,” ujarnya.

Hingga saat ini pihak keluarga korban belum ada melaporkan kasus ini secara resmi ke Polsek Banjarangkan. Namun demikian, Kapolsek Banjarangkan AKP Ketut Suaka Purnawasa mengakui pihaknya sudah meminta keterangan  6 orang saksi terkait kejadian ini, salah satunya pemilik kompor Ngakan Nyoman Berata. Dari pengakuan saksi kepada petugas memang mengakui kelalaiannya dalam mengoperasikan kompor tersebut. “Kami masih dalami,” ujar AKP Suaka Purnawasa.

Seperti diketahui, musibah ini bermula saat operator kompor gas Ngakan Nyoman Berata, warga Banjar Menak, Desa Tulikup, Gianyar, mempersiapkan sarana dan prasarana kompor dalam rangka upacara ngaben, sekitar pukul 11.30 Wita. Setelah kompor terpasang ternyata kompor tersebut tidak mau keluar minyak, kemudian diganti dengan kompor cadangan. Kompor tersebut masih dalam kondisi belum dinyalakan. Nah, setelah selang dibuka ternyata minyak berupa bensin menetes dan selang masih dalam kondisi dipegang. Pada saat bersamaan kedua korban, Cokorda Suarma dan Wayan Murdika yang berjarak sekitar 3 meter dari selang tersebut, menyalakan dupa untuk pralina. Keduanya langsung tersambar api dari tabung minyak tersebut. Cok Suarna Putra dan Wayan Murdika  mengalami luka bakar cukup parah di atas 60 persen, sementara 4 korban  lain yang ada di dekat lokasi mengalami luka ringan. *ind, wan

Komentar