nusabali

Bali Terima Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik melalui Program 'Sipadu'

  • www.nusabali.com-bali-terima-penghargaan-inovasi-pelayanan-publik-melalui-program-sipadu

Salah satu program inovatif milik Pemprov Bali, Sistem Pertanian Terpadu (Sipadu), tembus ‘Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019’ Kementerian Pendayagunaan Apaatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

DENPASAR, NusaBali

Penghargaan ‘Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019’ untuk program Sipadu ini diterima Gubernur Wayan Koster melalui Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, Kamis (19/7) malam.

Penghargaan ‘Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019’ untuk program Sipadu ini diserahkan langsung Menteri PAN-RB Komjen Pol (Purn) Syafruddin, di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Kamis malam. Hadir mendampingi IB Wisnuardhana dalam acara malam itu adalah Kepala UPT Pertanian Terpadu Dr I Wayan Sunada, Kabag Tata Laksana Biro Organisasi Setda Provinsi Bali Putu Yupi Wahyundari, serta Kabag Data & Dokumentasi Biro Humas dan Prorokol Setda Provinsi Bali Ida Bagus Surja Manuaba.

Terungkap, program pertanian Sipadu terpilih masuk ‘Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019’ Kementerian PAN-RB, setelah bersaing dengan lebih dari 3.000 proposal program inovasi asal seluruh Indonesia. Menurut Menteri PAN-RB,  Syafruddin, tim seleksi independen harus bekerja keras sehingga bisa menentukan 99 inovasi terbaik tahun ini.

"Tentu inovasi ini lahir karena dinamika kehidupan, sehingga kebutuhan masyarakat harus dijawab dengan kemajuan teknologi, namun tetap berkarakter kearifan lokal," ujar Syafruddin. “Inovasi-inovasi pelayanan publik ini sangat membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat,” lanjut mantan Wakapolri ini.

Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, mengatakan keberhasilan program Sipadu tembus ‘Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019’ Kementerian PAN-RB ini merupakan salah satu bukti bentuk komitmen Pemprov Bali melalui visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ untuk meningkatkan kuantitas produksi dan kualitas produksi pangan, serta menjadikan Bali sebagai Pulau Organik dalam rangka mewujudkan pem-bangunan yang berkelanjutan.

"Untuk mewujudkan itu, maka harus tersedia pupuk organik dalam jumlah dan kualitas yang memadai, serta murah produksi lokal dalam hal ini dihasilkan oleh kelompok tani, yaitu Kelompok-kelompok Sipadu," ungkap Wisnuardhana seusai penyerahan penghargaan ‘Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019’ di Semarang, Kamis malam.

Menurut wisnuardhana, dengan semakin banyaknya Kelompok-kelompok Sipadu yang mengolah pupuk dan disertifikasi, maka pupuk organik dapat bersaing di pasaran dengan harga yang cukup tinggi, yaitu Rp 950 per kg, sehingga pendapatan kelompok tani meningkat. "Sedangkan kelompok-kelompok tani di luar Sipadu diberikan pupuk organik produksi lokal yang disubsidi pemerintah dengan harga hanya Rp 150 per kg," jelas birokrat asal Tabanan ini. *

Komentar