nusabali

Pantai Batu Bolong Jadi ‘Wisata Ikan’

  • www.nusabali.com-pantai-batu-bolong-jadi-wisata-ikan
  • www.nusabali.com-pantai-batu-bolong-jadi-wisata-ikan

Ribuan ikan selama lima hari berurut-turut kampih atau terdampar di bibir pantai. Tak ayal, warga pun menyambut dengan suka-cita.

DENPASAR, NusaBali.com
Tak perlu menjala, apalagi memancing. Astungkara ribuan ikan mendadak muncul sendiri di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung. Sejak Minggu (14/7/2019) malam hingga Kamis (18/7/2019) malam, ribuan ikan jenis lemuru terus terdampar seolah tak ada habisnya. 

Bukan hanya warga sekitar, namun beberapa pengunjung sengaja datang ke Pantai Batu Bolong untuk melihat langsung keseruan ikan-ikan lemuru yang menyerbu daratan. “Awalnya ya karena penasaran saja sejak melihat viral di sosial media. Makanya saya dari Mengwi dating ke sini,” kata Afrizal Setiawan saat ditemui berada di Pantai Batu Bolong, Kamis (18/7/2019) malam.

Ikan bernama latin Sardinella Lemuruini dipunguti warga dengan menggunakan kantong plastik berukuran kecil hingga besar.Bahkan beberapa dari mereka membawa boks ataupun ember kecil. Bahkan untuk mendapatkan hasil optimal, ada yang sengaja pakai jaring.

“Saya ke sini dari jam 19.00 WITA,” kata Nengah Siadi yang berbekal jaring. Saking niatnya, Nengah Siadi pun mengajak istrinya untuk membantunya.

Ia menangkap ikan lemuru yang terdorong ombak sekitar 10 meter dari bibir pantai. “Bersama istri. Kami bagi tugas. Saya yang nangkap ikannya, istri saya yang jual,” ujar bapak satu anak ini sambil mememerkan hasil tangkapan di jaringnya.

Ia mengaku awalnya ikan yang ia tangkap untuk dimakan sendiri bersama keluarga di rumah dan dibagikan ke tetangga sekitar. 
“Tapi mumpung ramai pengunjung, kami jual sekalian ikan-ikannya. Biar yang tidak bisa nangkap ikan,  bisa mencicipi ikannya,” sahut sang istri, Nyoman Sutiasih.

Pasangan suami istri asal Banjar Padang Linjong, Canggu ini menjual ikan lemuru hasil tangkapan suaminya dengan harga Rp 10 ribu per kantong plastik kecil dengan berat sekitar 1 kilogram. Selain Nengah Siadi dan Nyoman Sutiasih ada puluhan orang lainnya juga melakukan hal yang sama. Mereka menawarkan ikan lemuru tangkapannya dengan penerangan lampu portabel.

Fenomena ribuan ikan lemuru yang seolah terdampar di pantai ini sendiri merupakan peristiwa oseanografi. Naiknya ikan lemuru ke permukaan disebabkan adanya anomali suhu udara atau dinginnya air laut. Ketika air laut surut, ikan-ikan itu terdorong gelombang laut ke pantai sehingga terkesan terdampar. (zky)

Komentar