nusabali

Alat Canggih Deteksi Kanker Payudara

  • www.nusabali.com-alat-canggih-deteksi-kanker-payudara

Untuk sekali scan di RSUP Sanglah, pasien harus merogoh kocek sekitar Rp 700 ribu. Namun, keakuratannya hingga 90 persen

Di RS Sanglah Sepi Peminat, karena Tak Ditanggung BPJS


DENPASAR, NusaBali
Kanker payudara saat ini menjadi momok bagi masyarakat karena jumlah kasusnya yang tinggi. Sebenarnya, kanker ini bisa diobati dan sembuh jika masyarakat mau mendeteksi sejak dini. Saat ini, RSUP Sanglah telah memiliki alat canggih untuk mendeteksi lebih akurat. Mammomat Inspiration Prime dengan teknologi andalannya Tomosynthesis mampu menghasilkan scan keakuratan hingga 90 persen untuk mendiagnosa kanker payudara baik pada perempuan maupun laki-laki.

Sayangnya, menurut Kepala Instalasi Radiologi RSUP Sanglah dr I Made Dwija Putra Ayusta SpRad, deteksi skrining kanker payudara menggunakan alat ini belum ditanggung BPJS Kesehatan.

“Alat ini buatan dari Jerman, kita beli senilai Rp 5 Miliar. Tapi yang mau deteksi menggunakan ini belum banyak karena biaya untuk scan menggunakan alat ini tidak dicover oleh BPJS Kesehatan. Harapan kami agar biaya deteksi bisa ditanggung BPJS, sehingga menggugah kemauan masyarakat untuk memeriksakan diri. Tentu kasus kanker payudara perlahan bisa ditekan,” ujarnya.

Untuk sekali scan, kata dr Dwija Putra, pasien harus merogoh kocek sendiri sekitar Rp 700 ribu. Untuk masyarakat umum, tentu ini merupakan biaya yang cukup mahal. Akan tetapi meski cukup mahal, namun masyarakat yang mencoba deteksi lewat alat terbaru ini akan lebih mendapatkan hasil yang lebih akurat terkait kondisi payudaranya.

Diakui, keakuratan hasilnya jauh lebih baik dari pada teknologi analog sebelumnya. Teknologi Tomosynthesis ini memungkinkan mendapat puluhan hingga ratusan gambar. Termasuk gambar yang diinginkan dalam bentuk irisan-irisan jaringan, lokasi dan kedalaman letak sel kanker tersebut, sehingga lokasi sel kanker lebih jelas ditemukan letaknya. Dengan kata lain, alat ini membantu mendeteksi gambaran radiologi, dan lebih teliti guiding dalam pemeriksaan PA (sel) sehingga menunjukkan titik letak yang tepat saat dilakukannya biopsi.

Sementara alat yang umumnya dipakai untuk mendeteksi kanker payudara masih Mammo biasa dengan 2 Dimensi. Penggunaan alat ini juga kerap digabung dengan USG, sehingga ketelitiannya sama dengan MRV. Kelebihan lain yang dimiliki adalah fiksasi yang dimiliki Mammomat Inspiration Prime ini lebih fleksibel, sehingga bergerak sendiri tidak menimbulkan nyeri pada payudara (painless).

Alat ini dilengkapi dengan fungsi screening untuk yang masih sehat dan diagnostic untuk pasien yang sudah mengidap kanker payudara guna mengetahui grading sejauh mana penyakit tersebut diidapnya. Biasanya mereka berusia diantara 35 sampai 40 tahun ke atas yang memanfaatkan deteksi ini. Mengingat alat canggih ini menggunakan pancaran sinar X-ray, sehingga disarankan mereka yang usia 35 tahun ke atas.

“Setelah umur 35 tahun, kepadatan payudara tidak terlalu keras. Makin tua biasanya dia kekerasannya berkurang dan evaluasinya lebih gampang. Alat ini menggunakan dosis X-ray yang rendah. Menurut vendornya 20 sampai 30 persen lebih rendah dibandingkan Mammomat grafi yang biasa,” imbuhnya.

Caranya pun cukup mudah, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit mulai dari persiapan hingga mendapatkan hasil scan akurat mengenai status kanker payudara. Dalam satu jam saja alat ini mampu mendeteksi 10 hingga 15 pasien. Namun, masyarakat belum banyak yang menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi kanker payudara. “Pasiennya masih kurang banyak. Sebulan hanya 10 pasien. Kendalanya kalau BPJS skrining masih belum ditanggung,” tandasnya. *ind

Komentar