nusabali

Ibu Kandung Ngaku Hajar Anak Hingga Tewas

  • www.nusabali.com-ibu-kandung-ngaku-hajar-anak-hingga-tewas

Sebelumnya Mengaku Terjatuh

BOYOLALI, NusaBali
Sempat membantah melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri (F), Siti Wakidah alias Ida (30) akhirnya tak berkutik lagi setelah Polisi menunjukkan bukti hasil dari otopsi  bahwa F meninggal secara tidak wajar.

SW alias Ida diduga menganiaya F hingga meninggal. Kasat Reskrim Polres Boyolali Iptu Mulyanto mengatakan, penangkapan pelaku dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak tersebut dilakukan sesaat setelah proses otopsi jenazah korban selesai dilakukan tim penyidik Satreskrim Polres Boyolali.

Sebelumnya, Polres Boyolali bersama Dokkes Polda Jateng membongkar makam F di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (16/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Pembongkaran makam dilakukan karena korban meninggal secara tidak wajar.

Apa yang malasan Ida sampai berbuat sekeji itu?

"Tersangka melakukan kekerasan kepada korban karena jengkel korban rewel," kata Iptu Mulyanto kepada wartawan di kantornya Rabu (17/7) dilansir detik.

Mulyanto menjelaskan bahwa F terus menangis pada Rabu (10/7) sekitar pukul 22.00 WIB. Kemungkinan, kata Mulyanto, korban menangis karena tak enak badan.

Menurut pengakuan Ida, anaknya itu rewel hingga Kamis (11/7) sekitar pukul 03.00 WIB. Sedangkan dua hari sebelumnya, Ida juga sudah melakukan kekerasan kepada F dengan mencubiti di beberapa bagian badan korban. Saat rewel itu lah, kata Mulyanto, tersangka malah menganiaya anaknya dengan kekerasan yang lebih berat.

"Tersangka melakukan kekerasan terhadap korban dengan cara memukul perut, membenturkan kepala ke lemari dan mencakar punggung korban karena saat itu korban rewel," jelas Mulyanto.

Mulyanto melanjutkan bahwa akhirnya korban terdiam, tak menangis lalu tertidur pada Kamis (11/7) dini hari. Keesokan paginya korban bangun dan sempat sarapan bubur. Hingga kemudian korban tidur lagi dan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Para tetangga di Dukuh Tanduk, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali yang ikut memandikan dan mengkafani jenazah korban, kaget mendapati kondisi tubuh korban banyak ditemukan luka lebam hampir di sekujur tubuhnya.

Sedangkan jenazah F langsung dimakamkan pada hari itu juga di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Informasi kematian korban yang tidak wajar itu pun didengar polisi yang langsung melakukan penyelidikan. Polres Boyolali akhirnya melakukan bongkar kubur dan melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Hasilnya, ada bekas kekerasan pada tubuh korban.

Ditemukan banyak kekerasan pada tubuh kocah kecil itu dan korban meninggal dunia karena benturan benda tumpul. Selain itu, ditemukan ada luka dalam yaitu pendarahan di otak.

Sementara itu, ayah tiri korban yakni IS (37) yang sebelumnya sempat ikut diamankan polisi dinyatakan tak terlibat. *

Komentar