Gereja Protestan di LC Baktiseraga Terbakar
Rumah ibadah Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia (GKKA-I), yang berlokasi di kawasan LC Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Rabu (17/7) pukul 18.05 WITA terbakar.
SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa itu pun sempat menghebohkan warga sekitar karena berada di tengah pemukiman elit di Buleleng. Beruntung api dapat ditangani segera hingga, hanya terjadi kerusakan di bagian plafon dan atap saja.
Menurut kesaksian warga sekitar Pande Wismaya, dirinya mendapat informasi dari tetangganya. Saat keluar rumah ternyata api sudah membesar dan terlihat jelas di bagian atap depan gereja Protestan itu. “Tadi saya denger tetangga ribut di luar bilang kebakaran-kebakaran, setelah keluar rumah ternyata bener, gerejanya kebakaran,” ucap dia.
Kebakaran gereja yang berdiri di lahan milik Gede Mustika, 35, sekaligus pendeta di sana, langsung berusaha dipadamkan olehnya dibantu warga sekitar. Armada Dinas Pemadam Kebakaran pun tiba tiga puluh menit setelah kejadian dan langsung memadamkan api.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Sarana Prasana Dinas Damkar, Putu Pasek Sujendra mengatakan api dapat dipadamkan sekitar satu jam penanganan dengan menghabiskan dua tangki mobil pemadam.
Mengingat kejadian di lingkungan perumahan, pihaknya pun dibantu oleh satu armada di Pos Seririt untuk berjaga-jaga api cepat menyebar ke bangunan lainnya. “Beruntung belum keras, tetapi kami sudah antisipasi satu unit armada dari Pos Seririt dan api dapat diputus dan dipadamkan sebelum sempat merembet ke bangunan lain,” ujar Pasek.
Sementara itu atas kejadian tersebut, gereja mengalami kerusakan di bagian atap dan plafon dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 75 juta. Penyebab kebakaran pun diduga sementara karena korsleting listrik.*k23
Menurut kesaksian warga sekitar Pande Wismaya, dirinya mendapat informasi dari tetangganya. Saat keluar rumah ternyata api sudah membesar dan terlihat jelas di bagian atap depan gereja Protestan itu. “Tadi saya denger tetangga ribut di luar bilang kebakaran-kebakaran, setelah keluar rumah ternyata bener, gerejanya kebakaran,” ucap dia.
Kebakaran gereja yang berdiri di lahan milik Gede Mustika, 35, sekaligus pendeta di sana, langsung berusaha dipadamkan olehnya dibantu warga sekitar. Armada Dinas Pemadam Kebakaran pun tiba tiga puluh menit setelah kejadian dan langsung memadamkan api.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Sarana Prasana Dinas Damkar, Putu Pasek Sujendra mengatakan api dapat dipadamkan sekitar satu jam penanganan dengan menghabiskan dua tangki mobil pemadam.
Mengingat kejadian di lingkungan perumahan, pihaknya pun dibantu oleh satu armada di Pos Seririt untuk berjaga-jaga api cepat menyebar ke bangunan lainnya. “Beruntung belum keras, tetapi kami sudah antisipasi satu unit armada dari Pos Seririt dan api dapat diputus dan dipadamkan sebelum sempat merembet ke bangunan lain,” ujar Pasek.
Sementara itu atas kejadian tersebut, gereja mengalami kerusakan di bagian atap dan plafon dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 75 juta. Penyebab kebakaran pun diduga sementara karena korsleting listrik.*k23
Komentar