nusabali

Duel Gengsi Sadio Mane vs Riyad Mahrez

  • www.nusabali.com-duel-gengsi-sadio-mane-vs-riyad-mahrez

Dua pemain Liga Inggris, Sadio Mane (Liverpool) dan Riyad Mahrez (Manchester City) bakal memimpin perebutan trofi Piala Afrika.

Final Piala Afrika 2019


KAIRO, NusaBali
Final Piala Afrika 2019 mempertemukan Timnas Senegal melawan Aljazair. Kedua tim akan bentrok di Stadion Cairo International Stadium, Mesir pada Jumat (19/7) atau Sabtu (20/7) pukul 03.00 WITA. Timnas Aljazair memastikan diri tampil ke babak final Piala Afrika 2019 setelah menundukkan Nigeria 2-1 pada babak semifinal, Minggu (14/7).

Sedangkan Senegal yang lebih dahulu menggenggam tiket final Piala Afrika 2019 berkat keunggulan 1-0 atas Tunisia. Ada dua pemain yang menjadi sorotan jelang pertandingan ini.

Dari Senegal tentu saja nama Sadio Mane yang muncul. Pemain asal klub Liverpool itu menjadi tulang punggung tim hingga bisa melangkah sejauh ini dan sukses menyarangkan tiga gol ke gawang lawan. Sedangkan dari Aljazair, pemain asal klub Manchester City, Riyad Mahrez menjadi yang paling menonjol. Dia juga sudah menyumbangkan tiga gol di Piala Afrika 2019, sama dengan torehan rekan setimnya, Adam Ounas.

Menariknya lagi, Senegal dan Aljazair sudah bentrok di Piala Afrika 2019 pada babak awal. Keduanya tergabung dalam Grup C, dan ketika itu Mahrez dan kawan-kawan bisa menang dengan skor tipis 1-0. Kekalahan itu kemudian membuat Senegal terlecut. Skuat besutan Aliou Cisse setelah itu bisa terus mengoleksi kemenangan di babak 16 besar, perempatfinal, dan terakhir semifinal melawan Tunisia.

Cisse merasa bangga dengan pencapaian timnya saat ini. Menurut dia, generasi Mane dan kawan-kawan menjadi yang terbaik sepanjang sejarah sepakbola Senegal, termasuk dalam generasinya yang bisa menembus final Piala Afrika 2002 lalu.

"Saya sangat bangga. Kami sudah tidak bisa mencapai final selama 17 tahun. Ini adalah buah dari persiapan yang panjang. Beberapa pemain bekerja ekstra keras dalam lima tahun terakhir dan ini adalah buah dari itu," kata Cisse, seperti dikutip dari Egypt Today.

"Saya tidak pernah habis kepercayaan kepada para pemain. Saya merasa mereka ingin mencapai sesuatu. Mereka melakukan apa yang dibutuhkan untuk menang. Generasi ini jauh lebih baik dibanding saya pada 2002. Pemain saya yang mengatakan itu, dan mereka membuktikannya," imbuhnya.

Cisse dan para pemain Senegal saat ini memang memiliki kedekatan yang positif. Sejak 2015 dia dipercaya menjadi pelatih kepala, lalu membentuk tim dengan kuasa penuh sehingga bisa meloloskan tim ke Piala Dunia 2018 Rusia.

Percaya 100 persen kepada kemampuan para pemain juga diperlihatkan oleh pelatih Aljazair, Djamel Belmadi. Tak terkalahkan sejak fase grup, menurut dia mental para pemain tak perlu diragukan. Ditegaskan lagi ketika mereka harus menjalani laga menegangkan melawan Nigeria di babak semifinal. Hingga menit kelima injury time, akhirnya mereka bisa unggul 2-1 berkat gol tendangan bebas Mahrez.

"Saya kira para pemain telah menunjukkan perilaku yang hebat dan kekuatan mental untuk bangkit dan berjuang sampai akhir dan mencetak gol," kata juru taktik berusia 43 tahun tersebut.*

Komentar