nusabali

Piasan Pura Agung Lokanatha Roboh

  • www.nusabali.com-piasan-pura-agung-lokanatha-roboh

Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara bersama sejumlah pejabat Pemkot, melihat langsung kondisi Pura Agung Lokanatha, pasca gempa.

Pemangku Dapat Firasat Dua Jam Sebelum Gempa


DENPASAR, NusaBali
Gempa berskala 6,0 SR yang sempat mengguncang Kota Denpasar, Selasa (16/7) pagi menyebabkan piasan ulon acintya padmasana di Pura Agung Lokanatha Denpasar, Banjar Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara dengan ketinggian sekitar 10 meter roboh. Kerusakan juga terjadi pada belakang padmasana yakni bagian teratai, kepala angsa, mulut paksi, ekor bedawang, dan genah arca.

Saat gempa terjadi pada pukul 08.18 Wita, di pura yang lokasinya berada di areal Taman Kota Lumintang itu, Jero Mangku Ketut Maradana, 50, sedang melakukan prosesi ngantebang banten. Saat itu, dilakukan persembahyangan Purnama yang dihadiri sejumlah pegawai yang berkantor di Gedung Sewaka Dharma.

Tiba-tiba bale pawedan yang ditempati Jero Mangku mulai bergetar. Getaran pertama masih kecil, namun ketika getaran kedua piasan ulon acintya padmasana mulai berjatuhan.

Disusul dengan belakang padmasana yakni pada teratai, kepala angsa, mulut paksi, ekor bedawang, dan genah arca juga ikut berjatuhan. Pemedek pun mulai panik mencari tempat yang lebih aman. Mengetahui hal itu, Jero Mangku turun dari bale pawedan sambil menenangkan pemedek.

Jero Mangku Ketut Maradana ditemui di lokasi, kemarin, mengatakan, piasan ulon acitya padmasana yang menggunakan bata merah dengan konsep bebadungan itu jatuh ke timur belakang padmasana. Jika jatuhnya ke depan padmasana, dia meyakini bale pawedan yang ditempatinya juga kena reruntuhan.

Jero Mangku tidak menyangka akan ada gempa bumi sampai meruntuhkan piasan ulon acintya dan piasan padmasana lainnya. Sebab, saat melakukan prosesi persembahyangan semuanya berjalan lancar.

Namun, diakuinya sekitar pukul 05.30 Wita, dia mendapatkan firasat saat mebanten canang. Saat berjalan di tangga pemedalan, Jero Mangku terpeleset yang menyebabkan kaki kanannya terkilir. Saat itu, dia sempat berpikir firasat apa yang akan terjadi. Firasat Jero Mangku akhirnya terjawab dengan adanya gempa dua kali dan meruntuhkan piasan padmasana. "Firasat saya gak enak saat saya lagi mebanten kaki saya terpeleset. Saya berfikir apa yang akan terjadi. Ternyata ini (gempa)," ungkapnya.

Untuk tindak lanjut terhadap padmasana yang rusak ini, Jero Mangku menyerahkan kepada desa adat dan pemerintah. "Saya serahkan saja semuanya ke desa dan pemerintah. Apa tindak lanjutnya nanti. Apakah ngulapin atau seperti apa saya hanya bisa melaporkan saja seperti ini kondisinya," ucapnya.

Sementara itu, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara bersama sejumlah pejabat Pemkot, melihat langsung kondisi Pura Agung Lokanatha, pasca gempa, kemarin.

“Atas perintah dan seijin Walikota Rai Mantra kami bersama OPD terkait meliputi Dinas PUPR, BPBD Denpasar dan Bagian Kesra Setda Kota Denpasar untuk segera melakukan langkah-langkah yang harus dilakukan di lapangan. Jadi untuk selanjutnya kami sudah ke geria untuk bisa dilakukan pengulapan sore ini (kemarin, red) juga," ungkapnya.

Selanjutnya kata Rai Iswara, pihaknya juga akan segera merancang bersama Walikota Denpasar dan pihak terkait untuk melakukan perbaikan kembali. Untuk anggaran nantinya kata dia, masih akan didiskusikan kembali apakah diambil dalam Anggaran Perubahan atau dari anggaran lainnya. "Begitu juga kami akan berkoordinasi dengan DPRD Kota Denpasar untuk menindaklanjuti ini," imbuhnya. *mis

Komentar