nusabali

Tewas Akibat Kepala Dipukul Bambu

  • www.nusabali.com-tewas-akibat-kepala-dipukul-bambu

Kematian siswa SMA Taruna terungkap, Pembina siswa jadi tersangka

PALEMBANG, NusaBali
Polisi menetapkan Obby Frisman Arkataku (OFA), pembina SMA Taruna Indonesia, Palembang, Sumatera Utara, sebagai tersangka tewasnya siswa ketika MOS (masa orientasi sekolah) di sekolah. Polisi menyebut korban, Dewlyn Berli Juliandro (DBJ) tewas akibat dipukul bambu.

"Pertama dari hasil forensik ada luka di kepala akibat benda tumpul. Setelah itu dipastikan, kami identifikasi jika korban dipukul pakai alat bambu," ujar Kapolda Sumsel Irjen Firli saat rilis kasus di Mapolresta Palembang, Sumatera Selatan, Senin (15/7) seperti dilansir detik.

Dikatakan Firli, pemukulan terjadi ketika korban mengikuti pembinaan mental di SMA Taruna Indonesia. Hal ini terungkap setelah polisi memeriksa 21 saksi dan menemukan alat bukti itu.

"Keterangan saksi ini kita cocokkan dan diyakini OFA pelaku kekerasan terhadap korban. Hasil forensik juga menunjukkan ada kekerasan di kepala," tegas Firli.

Setelah diperiksa tim penyidik, OFA (24) mengakui perbuatannya itu. OFA menyebut memukul korban karena emosi dan tersinggung dengan ucapan korban.

Tersangka pun kesal saat korban memaki pelaku yang bersikap kasar kepada dirinya. "Motifnya kesal, katanya korban ini malas-malasan. Korban dikasari, lalu dipukul pakai bambu. Korban memaki pelaku setelah dipukul pakai bambu dan membuat pelaku kesal," ujar Kasatreskrim Polresta Palembang Komisaris Yon Edi Winara.

Kata Yon, tersangka menarik korban yang dalam posisi terduduk hingga kepalanya membentur aspal. Akibat benturan di kepala tersebut, korban tidak sadarkan diri dan dilarikan ke sekolah.

Di sekolah, korban mulai kejang-kejang dan saat dibawa ke rumah sakit, korban meninggal dunia.

DBJ mengalami kejang-kejang di asrama sekolah usai mengikuti proses orientasi yakni berjalan sejauh 4 kilometer pukul 24.00 Jumat (12/7). Namun pukul 01.00, Sabtu (13/7), setibanya di kawasan Sukabangun, DJB pingsan saat disuruh berjalan ke parit selebar 2 meter.

Akibat kejang-kejang tersebut, pihak sekolah membawa DBJ ke RS Myria Palembang untuk diberikan pertolongan medis namun nyawa DBJ tidak tertolong. Pihak sekolah kemudian mengabarkan kematian DBJ ke pihak keluarga yang segera membawa jenazah ke RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan autopsi karena mencurigai luka memar pada bagian kaki korban.

Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) juga menyelesaikan investigasi dalam kasus meninggalnya siswa SMA Taruna, DBJ. Disebutkan, korban sempat mengeluh sakit mag saat hari terakhir sebelum tewas.

Menurut Kadisdik Sumsel Widodo , saat panitia bertanya kepada seluruh peserta MOS apakah ada yang sakit. Seluruh peserta MOS menjawab dalam kondisi baik-baik saja.

"Maka kegiatan pun dilanjutkan lagi," kata Widodo. Atas perbuatannya, OFA saat ini ditahan di Polresta Palembang. Dia terancam Pasal 80 UU Perlindungan Anak yang ancaman pidananya 15 tahun penjara. *

Komentar