Sosialisasi Mitigasi Bencana, BPBD Dompleng KKN
BPBD Karangasem dompleng kegiatan KKN Undiksha (Universitas Pendidikan Ganesha) Singaraja untuk sosialisasi mitigasi bencana di SDN 1 Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (15/7).
AMLAPURA, NusaBali
Tujuannya agar sejak awal masyarakat menyadari pentingnya melakukan penyelamatan, terutama dalam melakukan evakuasi mandiri, sebelum petugas datang ke lokasi bencana. Sosialisasi mitigasi bencana diikuti 172 siswa.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa memaparkan, mitigasi untuk mengurangi risiko jika terjadi bencana. Cara mengurangi dampak bencana, dari awal mesti melalui pembangunan fisik berupa akses jalan, jembatan, dan sarana lainnya untuk memudahkan evakuasi dan tempat mengungsi. Non fisik, dengan memberikan kesadaran dan kemampuan menghadapi bencana.
Mencegah terjadinya risiko bencana dengan melakukan mitigasi struktural yakni dengan membangun kanal. Tujuannya mencegah terjadinya banjir bandang. Penggunaan alat deteksi dini aktivitas gunung berapi, membangun struktur bangunan tahan gempa, sistem peringatan dini, dan sebagainya. “Cara non struktural dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai, mengatur tata ruang kota, dan mengatur kapasitas pembangunan masyarakat,” jelasnya.
Menurut IB Arimbawa, sosialisasi mitigasi risiko bencana telah dilakukan ke sekolah SD, SMP, dan SMA. Bahkan telah dibangun desa tangguh bencana. Sebelumnya BPBD juga memberikan materi sosialisasi mitigasi bencana di hadapan mahasiswa KKN dan masyarakat Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Desa Labasari Kecamatan Abang, dan Desa Tianyar Kecamatan Kubu. *k16
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa memaparkan, mitigasi untuk mengurangi risiko jika terjadi bencana. Cara mengurangi dampak bencana, dari awal mesti melalui pembangunan fisik berupa akses jalan, jembatan, dan sarana lainnya untuk memudahkan evakuasi dan tempat mengungsi. Non fisik, dengan memberikan kesadaran dan kemampuan menghadapi bencana.
Mencegah terjadinya risiko bencana dengan melakukan mitigasi struktural yakni dengan membangun kanal. Tujuannya mencegah terjadinya banjir bandang. Penggunaan alat deteksi dini aktivitas gunung berapi, membangun struktur bangunan tahan gempa, sistem peringatan dini, dan sebagainya. “Cara non struktural dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai, mengatur tata ruang kota, dan mengatur kapasitas pembangunan masyarakat,” jelasnya.
Menurut IB Arimbawa, sosialisasi mitigasi risiko bencana telah dilakukan ke sekolah SD, SMP, dan SMA. Bahkan telah dibangun desa tangguh bencana. Sebelumnya BPBD juga memberikan materi sosialisasi mitigasi bencana di hadapan mahasiswa KKN dan masyarakat Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Desa Labasari Kecamatan Abang, dan Desa Tianyar Kecamatan Kubu. *k16
Komentar