nusabali

SMP PGRI Klungkung Tak Terima Siswa

  • www.nusabali.com-smp-pgri-klungkung-tak-terima-siswa

Anak-anak yang masuk di sekolah ini adalah anak dari panti asuhan. Asal mereka dari luar Klungkung.

SEMARAPURA, NusaBali

Gara-gara siswa baru yang mendaftar hanya enam orang, SMP PGRI Klungkung terpaksa  tahun ajaran kali ini, tidak menerima siswa baru. Karena dengan jumlah siswa yang sedikit, maka  biaya operasional sekolah tidak sebanding dengan biaya yang diperoleh.

Minimnya jumlah siswa yang daftar ke satu-satunya sekolah swasta di Klungkung ini, diduga karena daya tampung SMP negeri lebih banyak dibandingkan murid SD yang tamat. Informasi yang dihimpun di Klungkung, Senin (15/7), adapun siswa yang masih berminat bersekolah di SMP PGRI Klungkung merupakan siswa-siswa yang tinggal di sejumlah panti asuhan di Klungkung. Mereka memilih bersekolah di SMP swasta tersebut lantaran kerap terlambat untuk melakukan pendaftaran sekolah. Hal ini diakui oleh guru di SMP PGRI Klungkung, Tjokorda Istri Raka. Anak-anak yang masuk di sekolah ini adalah anak dari panti asuhan. Asal mereka dari luar Klungkung, bahkan luar Bali. Maka ketika tiba di Bali, pendaftaran sudah selesai. Maka dalam hal ini sekolah biasanya memberikan kebijakan untuk menerima mereka. “Itu sebabnya banyak anak panti yang bersekolah di sini,” ujarnya.

Sekitar enam siswa dari panti asuhan itu mengungkapkan keinginannya bersekolah di SMP PGRI Klungkung. Sementara siswa baru SD di luar anak panti asuhan tidak ada yang mendaftar, akhirnya pihak SMP PGRI Klungkung memutuskan untuk tidak menerima peserta didik baru di tahun ini. “Saat pendaftaran kami arahkan enam  calon siswa baru tersebut untuk daftar ke sekolah lain,” katanya.

Jelas Tjokorda, biaya operasional seorang siswa sama saja dengan 100 orang siswa. Setidaknya minimal siswa yang mendaftar 32 orang, baru biaya operasional bisa ditanggulangi. Kendati demikian, SMP PGRI Klungkung masih beroperasi dengan siswa kelas VIII sebanyak 13 siswa dan kelas IX sebanyak 18 siswa. Jika terus tidak dapat siswa setiap tahunnya, maka nanti akan diserahkan keputusannya kepada yayasan. “Semoga tahun depan bisa dapat siswa dengan jumlah minimal dalam satu kelas,” harapnya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung sudah memetakan antara siswa yang baru tamat SD dan SMP. Adapun jumlah siswa SD yang akan melanjutkan ke SMP sebanyak 3.149 orang, dari SMP ke SMA/SMK sebanyak 3.122. Otomatis dari data itu daya tampung terutama SMP negeri di Klungkung masih mencukupi. Hanya saja kondisi ini membuat SMP PGRI Klungkung minim siswa, sedangkan 23 SMP lainnya sudah berstatus negeri.

Sekretaris Disdik Klungkung I Ketut Sujana mengatakan dari data tersebut daya tampung SMPN memang sudah bisa mengcover semua siswa SD yang akan melanjutkan ke SMPN. Mengenai nasib SMP swasta itu kembali lagi kepada pilihan siswa. "Kalau semua siswa tamat SD ke SMPN otomatis SMP swasta terancam tidak dapat siswa," ujarnya belum lama ini. *wan

Komentar