nusabali

Kopinkra Kriya Bambu Sedana Raih Penghargaan Nasional

  • www.nusabali.com-kopinkra-kriya-bambu-sedana-raih-penghargaan-nasional

Koperasi Pengrajin (Kopinkra) Kriya Bambu Sedana, Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli mendapat penghargaan sebagai koperasi berprestasi tingkat nasional dari Kementerian Koperasi.

BANGLI, NusaBali

Koprinka Kriya Bambu Sedana meraih penghargaan kategori koperasi pemasaran. Koperasi yang didirikan tahun 1998 ini pernah sebagai penyalur dana peningkatan kwalitas perumahan.

Manager Koprinka Kriya Bambu Sedana I Wayan Risma mengungkapkan, sebelum ditunjuk sebagai perwakilan Bali ke nasional, lebih dulu dinilai di tingkat kabupaten. Setelah terpilih sebagai duta Bnagli akhirnya tim dari Propinsi Bali melakukan verifikasi tanggal pada tanggal 6 April 2019. “Verifikasi meliputi memeriksa kelengkapan buku administrasi dan melihat kesehatan koperasi,” ungkap Risma, Minggu (15/7). Akhirnya terpilih mewakili Bali dalam ajang koperasi berpresatisi tahun 2019.

Diakui ada tiga pengurus yang langsung berangkat ke Purwokerto, Jawa Tengah untuk menerima penghargaan. “Kebetulan saya tidak ikut, namun ada tiga pengurus yang berangkat. Penghargaan diterima pada Jumat (12/7) lalu,” sebutnya. Dikatakan, Koprinka Kriya Bambu Sedana beberapa kali mendapat penghargaan kabupaten maupun provinsi, dan pertama kali mendapat penghargaan tingkat nasional.

Risma menambahkan, Koprinka Kriya Bambu Sedana sempat mendapat kepercayaan untuk menyalurkan dana peningkatan kwalitas perumahan. Dalam program pemerintah ini, Kopinkra Kriya Bambu Sedana mewilayahi Desa Sulahan Kecamatan Susut dan Desa Yangapi Kecamatan Tembuku. “Program tersebut untuk kegiatan rehab rumah. Setiap pemohon mendapat bantuan masing-masing Rp 5 juta. Anggaran program tersebut sebesar Rp 245 juta. Kami sebatas menyalurkan dana, para pemerima sudah ditentukan. Kami berkolaborasi dengan Dinas PMD,” terangnya.  

Risma mengatakan, anggota koperasi sebanyak 196 anggota. Koprinka Kriya Bambu Sedana berdiri tanggal 31 Agustus 1998 dengan staus pra koperasi. Pada tanggal 27 Januari 1999 secara resmi memiliki badan hukum. “Tahap awal pendirian hanya beranggotakan 40 orang. Anggota adalah pengrajin bambu. Kami melayani unit usaha simpan pinjam dan waserda,” sebutnya. Modal awal Rp 12 juta, saat ini aset koperasi sekitar 6,1 miliar. “SHU tahun 2018 sebesar Rp 70 juta. Semester I tahun 2019 sudah mencapai Rp 80 juta,” imbuhnya.

Koprinka Kriya Bambu Sedana beberapa kali mendapat pinjaman lunak. Pada tahun 2002 sebesar Rp 200 juta dari Kementerian koperasi. Jangka waktu pinjaman 2 tahun dan sudah dilunasi. Pada tahun 2010 PLN berikan pinjaman lunak Rp 25 juta. “Dana-dana tersebut bisa kami kelola sehingga koperasi bisa berkembang,” ujarnya. Kredit yang dikeluarkan hingga saat ini Rp 50 juta. Pemohon kredit harus punya agunan. *esa

Komentar