nusabali

Siswa dan Pegawai Wajib Bawa Sampah

  • www.nusabali.com-siswa-dan-pegawai-wajib-bawa-sampah

Sampah yang dibawa berbentuk ecobrik yakni bata dari limbah plastik. Ecobrik yang terkumpul akan dipakai untuk membuat panyengker SDN 1 Mambang.

Sekda Tabanan Terbitkan SE soal Limbah Plastik


TABANAN, NusaBali
Untuk mendukung kegiatan Bali resik dan sekolah Adiwiyata, Pemerintah Kabupaten Tabanan keluarkan Surat Edaran (SE) kepada seluruh pegawai baik PNS maupun kontrak untuk membawa sampah. Sampah yang dibawa berbentuk ecobrik (bata ramah lingkungan dari limbah plastik). Nantinya ecobrik ini akan dikumpulkan di SDN 1 Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, untuk dijadikan panyengker sekolah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tabanan I Made Subagia, menjelaskan surat edaran dibuat oleh Sekda Tabanan untuk seluruh pegawai baik PNS maupun kontrak diminta membuat ecobrik. Surat edaran dibuat untuk mendukung SDN 1 Mambang sebagai sekolah Adiwiyata. Karena ribuan ecobrik yang dikumpulkan nantinya digunakan membangun panyengker sekolah. “Surat edaran telah disebar, masing-masing pegawai baik PNS dan kontrak membuat ecobrik,” ujarnya, Minggu (14/7).

Dikatakannya, ribuan ecobrik diharapkan sudah terkumpul sebelum Hari Raya Galungan, Rabu (24/7). Saat ini seluruh pegawai tengah membuat ecobrik. Bahkan sudah ada beberapa pegawai yang mengumpulkan. “Untuk pengangkutan dan pengelolaan ecobrik ini ditanggungjawabkan kepada kami (Dinas LH),” tegasnya.

Bahkan sebagai langkah edukasi, Dinas Pendidikan Tabanan juga meneruskan SE tersebut kepada seluruh SD yang ada di Kabupaten Tabanan. Per siswa diminta membuat ecobrik untuk mendukung kelanjutan dari Bali resik dan sekolah Adiwiyata. “Karena kami perlu sekitar 30 ribu ecobrik untuk membuat panyengker di SDN 1 Mambang yang merupakan sekolah Adiwiyata,” tutur Subagia.

Ke depan, menurut Subagia, langkah ini terus akan dijalankan. Sekolah-sekolah yang memerlukan ecobrik akan dibantu untuk mengumpulkan. Sebab langkah untuk bebas dari sampah plastik harus dimulai sejak dini. Jika tidak dipikirkan maka sampah plastik dikhawatirkan dapat merusak kelangsungan ekosistem. “Semoga dengan kegiatan ini masyarakat mulai tergugah dan sadar betap berbahayanya sampah plastik. Sehingga disetiap rumah tangga sudah memilah sampah yang nantinya akan dibuang ke TPA," harap Subagia.

Di sisi lain setiap hari Minggu kegiatan Bali Resik sudah dijalankan oleh seluruh masyarakat Tabanan. Tidak hanya instansi, seluruh desa atau banjar tergerak untuk mengumpulkan sampah plastik. “Dan kami harapkan kegiatan ini terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar Bali, khususnya Tabanan semakin terbebas dari adanya sampah plastik,” tandasnya. *des

Komentar