nusabali

Lahan Kosong Terbakar, Sanggah Tersambar

  • www.nusabali.com-lahan-kosong-terbakar-sanggah-tersambar

Terkait kerugian akibat kejadian diperkirakan mencapai Rp 50 juta dan pemicu kebakaran diduga berawal dari puntung rokok.

MANGUPURA, NusaBali

Sebuah lahan kosong yang terletak di Jalan Bali Cliff, Lingkungan Banjar Ungasan, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung terbakar pada, Sabtu (12/7) sekitar pukul 15.30 Wita. Penyebab kebakaran diduga karena ada yang membakar tumpukan sampah. Alhasil api dengan cepat merembet dan menyambar atap sanggah milik seorang warga, I Made Sudarma,50. Akibatnya, korban mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta lebih.

Kadis Damkar Kabupaten Badung, I Wayan Wirya, menuturkan kebakaran sanggah tersebut berawal dari kebakaran lahan kosong yang ada di samping rumah milik I Made Sudarma. Api yang merembet di lahan kosong seketika menyambar atap palinggih yang terbuat dari ijuk. Sehingga, api dengan cepat membesar.

Peristiwa yang terjadi pada pukul 15.30 Wita ini baru dilaporkan sekitar 10 menit kemudian. Nah, saat tiba di lokasi, personel pemadam kebakaran langsung melakukan penanganan agar api tidak meluas. "Untungnya laporan kebakaran itu tepat waktu dan petugas kita juga tiba tepat waktu di lokasi kejadian, sehingga tidak menjalar ke bangunan lainnya," imbuh Wirya, Sabtu (12/7) sore.

Dalam penanganan di lapangan, petugas Damkar mengerahkan 3 unit mobil pemadam kebakaran. Pun petugas melakukan penanganan hingga pendinginan lokasi selama satu jam.

Masih menurut Wirya, jika upaya penanganan itu memang memakan waktu cukup lama karena lahan di sekitar lokasi dalam kondisi kering, sehingga ditakutkan adanya titik api baru. Terkait kerugian akibat kejadian diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Sementara saat ditanya terkait pemicu kebakaran, Wirya mengaku belum mengetahuinya, namun dugaan awal karena puntung rokok.

"Kalau penanganan di lapangan memang harus benar-benar clear. Soalnya, ditakutkan api masih ada di lahan kosong itu, soalnya sudah musim kemarau dan dahan atau semak-semak juga mengering. Makanya sedikit lama," terang Wirya.

Sebelumnya Wirya mengakui, bahwa berapa hari belakangan ini, wilayah Badung Selatan kerap terjadi kebakaran, baik itu rumah maupun kebakaran tempat sampah, hal ini dipicu kurangnya perhatian warga terkait kondisi sekitar.

Selain itu, minimnya pengetahuan warga dalam memeriksa instalasi kelistrikan di rumah mereka. Kebakaran ini juga diperparah karena saat ini sudah memasuki musim kemarau yang bisa memicu persebaran api lebih cepat. Untuk itu, dia mengimbau agar warga selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dalam mencegah terjadinya kebakaran. "Tentu kita terus mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati dalam menghadapi musim kemarau ini. Salah sedikit atau teledor membuang puntung rokok, itu bisa memicu kebakaran," tutupnya. *dar

Komentar