Wabup Sedana Arta Dorong Pengembangan Wisata di Tembuku
Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Camat Tembuku I Dewa Agung Putu Purnama mengunjungi obyek wisata air terjun Goa Giri Campuhan (GGC) di Desa Adat Tembuku Kelod, Desa/Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Jumat (11/7).
BANGLI, NusaBali
Kunjungan ini untuk memperkenalkan destinasi pariwisata di Kabupaten Bangli. Wabup Sedana Arta mendorong pengembangan wisata di Kecamatan Tembuku.
Wabup Sedana Arta mengatakan, objek wisata air terjun GCC memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Bangli. Begitu memasuki areal parkir, mata pengunjung sudah dimanjakan dengan indahnya panorama persawahan dan pegunungan. Dari parkir menuju lokasi, sepanjang jalan setapak disuguhi hijaunya padi yang membentang luas. Menuju air terjun, terlebih dahulu harus memasuki goa sepanjang 30 meter. “Goa ini begitu kokoh dengan bebatuan yang alami,” ungkap Wabup Sedana Arta didampingi Kabag Protokol Cok Bagus Gaya Dirga.
Setelah melewati ujung goa, barulah menemukan air terjun. “Setelah menyusuri jalan setapak sepanjang 600 meter, rasa lelah seketika hilang begitu melihat air terjun GGC. Pemandangannya sangat menakjubkan dan alami. Pertama kita bisa melihat air campuhan (pertemuan dua sungai) yang sangat religius. Tepat di tengah campuhan terdapat lima pancoran (pancaka tirta) yang konon bisa menyembuhkan berbagai mancam penyakit non medis,” imbuhnya.
Pengunjung juga bisa menyaksikan tiga air terjun yang sangat indah dengan berbagai bentuk. Ada menyerupai kipas. “Juga bisa menikmati petualangan meyusuri goa sepanjang kurang lebih 50 meter. Kondisi goa sangat alam dengan struktur bebatuan yang lembab, goa ini juga menjadi sarang kelelawar. Bergeser sedikit ke utara, bisa menikmati kolam alami dengan spot photo batu cinta (batu besar dengan lubang berbentuk hati),” ulasnya.
Jika ingin berkunjung dan menikmati secara penuh objek wisata ini, pengunjung harus siap berbasah-basahan karena antara spot satu ke spot lainnya harus meyusuri bebatuan sungai. Wabup mengingatkan agar pengunjung selalu berhati-hati agar tidak tergelincir. Memaksimalkan potensi objek air terjun GGC, Wabup Sedana Arta mengaku siap memfasilitasi dan mendukung pembangunan fasilitas pendukungnya. *esa
Wabup Sedana Arta mengatakan, objek wisata air terjun GCC memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Bangli. Begitu memasuki areal parkir, mata pengunjung sudah dimanjakan dengan indahnya panorama persawahan dan pegunungan. Dari parkir menuju lokasi, sepanjang jalan setapak disuguhi hijaunya padi yang membentang luas. Menuju air terjun, terlebih dahulu harus memasuki goa sepanjang 30 meter. “Goa ini begitu kokoh dengan bebatuan yang alami,” ungkap Wabup Sedana Arta didampingi Kabag Protokol Cok Bagus Gaya Dirga.
Setelah melewati ujung goa, barulah menemukan air terjun. “Setelah menyusuri jalan setapak sepanjang 600 meter, rasa lelah seketika hilang begitu melihat air terjun GGC. Pemandangannya sangat menakjubkan dan alami. Pertama kita bisa melihat air campuhan (pertemuan dua sungai) yang sangat religius. Tepat di tengah campuhan terdapat lima pancoran (pancaka tirta) yang konon bisa menyembuhkan berbagai mancam penyakit non medis,” imbuhnya.
Pengunjung juga bisa menyaksikan tiga air terjun yang sangat indah dengan berbagai bentuk. Ada menyerupai kipas. “Juga bisa menikmati petualangan meyusuri goa sepanjang kurang lebih 50 meter. Kondisi goa sangat alam dengan struktur bebatuan yang lembab, goa ini juga menjadi sarang kelelawar. Bergeser sedikit ke utara, bisa menikmati kolam alami dengan spot photo batu cinta (batu besar dengan lubang berbentuk hati),” ulasnya.
Jika ingin berkunjung dan menikmati secara penuh objek wisata ini, pengunjung harus siap berbasah-basahan karena antara spot satu ke spot lainnya harus meyusuri bebatuan sungai. Wabup mengingatkan agar pengunjung selalu berhati-hati agar tidak tergelincir. Memaksimalkan potensi objek air terjun GGC, Wabup Sedana Arta mengaku siap memfasilitasi dan mendukung pembangunan fasilitas pendukungnya. *esa
1
Komentar