nusabali

Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi di Banyumas

  • www.nusabali.com-polisi-tangkap-pelaku-mutilasi-di-banyumas

Berkenalan lewat medsos, panik setelah korban minta dinikahi

BANYUMAS, NusaBali
Polres Banyumas berhasil menangkap pelaku mutilasi di Grumbul Plandi, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas. Pelaku ternyata merupakan seorang residivis kasus penculikan. Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, terduga pelaku berinisial DP (37), warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Setelah bekerja dari hari Senin (8/7) tim yang dibentuk hari ini dapat menangkap terduga pelaku Kamis (11/7) di Purwokerto," kata Bambang, Jumat (12/7) dini hari seperti dilansir kompas. Bambang mengatakan, terduga pelaku dapat ditangkap berkat petunjuk dari salah seorang saksi di lokasi penemuan potongan tubuh yang sempat melihat terduga pelaku di lokasi tersebut.

Lantas siapa yang dibunuh DP? Korban adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf membenarkan informasi korban mutilasi tersebut merupakan PNS di lembaganya. "Saya dapat dari laporannya Kasubbag TU," kata Yusuf di Bandung, Jumat (12/7) seperti dilansir cnnindonesia.

Menurut suaminya, KW pergi sejak Minggu (7/11) lalu membawa sebuah mobil. "Terakhir kerja hari Jumat lalu. Kemudian Senin tidak ada, suaminya juga sampai mencari-cari," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kota Bandung, Mimin Sutisna.

Tersangka mutilasi, DP (37), nekat membunuh KW (51) karena korban minta dinikahi. Sedangkan terduga pelaku dan korban sama-sama telah berkeluarga. "Korban menuntut untuk dinikahi dan ada kekhawatiran dari tersangka karena punya istri dan punya anak, sehingga diambil jalan pintas," kata Bambang.

Selain itu DP ingin menguasai harta korban yakni mobil Toyota Rush berpelat nomor D atau Bandung, Jawa Barat. Mobil tersebut kemudian dijual di salah satu showroom mobil di Purwokerto. Polisi membekuknya saat DP sedang transaksi tukar tambah mobil milik korban.

"Jadi pas dia mau mengambil sisa uang penjualan mobilnya. Karena sudah kita buntuti, ketika dia mau bertransaksi, dia mau sampai ke salah satu showroom itu," ujar Kanit Reskrim III Ipda Rizqi Adhiansyah Wicaksono kepada wartawan di kantornya, Jumat (12/7).

DP mengaku berkenalan dengan korban KW (51) melalui media sosial, Facebook "Perkenalannya melalui media sosial Facebook," ujar Bambang seperti dilansir detik. Ternyata DP memasang foto editan untuk profilnya.

" Wajahnya asli badannya nggak, karena kan foto taruna. Itu foto editan," ujar Kanit Reskrim III Ipda Rizqi Adhiansyah Wicaksono kepada wartawan di kantornya, Jumat (12/7).

Tak hanya itu, pelaku juga berbohong kepada korban dengan mengaku bekerja di bidang pelayaran.  "Dia mengaku bekerja di pelayaran di Jakarta," kata Rizqi.

Dia menjelaskan bahwa KW dihabisi di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Deni yang kebingungan dan ingin menghilangkan jejak akhirnya memutilasi tubuh korban. Aksi mutilasi ini dilakukan di dalam mobil milik KW dalam perjalanan Bogor hingga Banyumas.

"Di perjalanan dia berpikir kalau terlalu besar takut ketahuan mayatnya. Nah di perjalanan dia berhenti di suatu tempat, dipotong, nanti lihat tempat sepi lagi, di potong lagi. Kemungkinan berkali-kali (berhentinya)," jelasnya.

Sebelumnya penemuan potongan tubuh ini dilaporkan oleh warga Senin (8/7) sore. Awalnya warga melaporkan temuan potongan daging berukuran besar yang tampak hangus. Potongan tubuh manusia itu ditemukan di selokan pinggir jalan desa di tengah hutan pinus milik Perhutani. *

Komentar