nusabali

Murdika Meninggal di RSUP Sanglah

  • www.nusabali.com-murdika-meninggal-di-rsup-sanglah

Korban lainnya, Cok Suarna Putra saat ini masih menjalani perawatan intensif di ICU Luka Bakar RSUP Sanglah.

Korban Tersambar Api saat Ngaben Massal di Klungkung


DENPASAR, NusaBali
Setelah menjalani perawatan medis di RSUP Sanglah, Denpasar, selama 4 hari, I Wayan Murdika, 45, krama Banjar/Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, yang menjadi korban kebakaran tersambar api kompor saat upacara ngaben di Setra Desa Adat Negari, akhirnya meninggal dunia di RSUP Sanglah, Kamis (11/7) sekitar pukul 12.30 Wita.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, menjelaskan, usai melakukan pemeriksaan luar (PL), korban mengalami luka bakar derajat II, dengan luas luka bakar sebanyak 70 sersen. “Luka bakarnya ada di wajah, dada, intinya tubuh bagian depan, dari atas sampai bawah,” ujarnya saat dikonfirmasi, kemarin.

Jenazah Wayan Murdika dipulangkan ke rumah duka di Desa Adat Negari dari RSUP Sanglah, Denpasar, Jumat (12/7) pagi sekitar pukul 09.00 Wita dan tiba di rumah duka pukul 10.00 Wita. Isak tangis pun menyelimuti keluarga korban dan kerabatnya. Jenazah korban langsung dikubur di Setra Desa Adat Negari, pada Jumat malam kemarin. "Karena saat ini di Desa Adat Negari juga ada orang meninggal karena sakit, maka keduanya diberangkatkan ke setra malam ini," ujar Perbekel Desa Negari, Gusti Agung Ngurah, kepada NusaBali, Jumat (12/7) sore.

Kepergian Murdika buat selama-lamanya tersebut meninggalkan istri Ni Made Darmi, dan tiga orang anak. Korban menjalani perawatan di Burn Unit RSUP Sanglah, sejak Minggu (7/7) dan harus dirawat intensif karena menderita luka bakar sekitar 70 persen.

Selain Murdika, ada 5 krama yang tersambar api kompor saat prosesi Upacara Ngaben di Desa Adat Negari, Radite Pon Julungwangi, Minggu (7/7) siang. Pasalnya kompor api untuk membakar lembu dan wadah malah menyambar krama tersebut. Dua dari enam korban tersebut mengalami luka bakar serius pada bagian tubuhnya, sehingga harus dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Kejadian bermula saat operator kompor gas Ngakan Nyoman Berata, warga Banjar Menak, Desa Tulikup, Gianyar, mempersiapkan sarana dan prasarana kompor dalam rangka upacara ngaben, sekitar pukul 11.30 Wita. Setelah kompor terpasang ternyata kompor tersebut tidak mau keluar minyak, kemudian kompor diganti dengan kompor cadangan oleh Berata. Di mana kompor tersebut masih dalam kondisi belum dinyalakan. Setelah dibuka selang ternyata minyak berupa bensin menetes dan selang masih dalam kondisi dipegang.

Pada saat bersamaan kedua korban Cokorda Suarna dan Wayan Murdika yang berjarak sekitar 3 meter dari selang tersebut, menyalakan dupa untuk pralina tiba-tiba tersambar api dari tabung minyak tersebut. Kedua korban langsung mengalami luka bakar, termasuk 4 korban di dekat lokasi. *ind, wan

Komentar