nusabali

Tabrakan Beruntun, Turis Austria Tewas

  • www.nusabali.com-tabrakan-beruntun-turis-austria-tewas

Gara-gara pengemudi truk kurang hati-hati saat mengemudi, seorang turis asal Austria tewas dalam kecelakaan beruntun pada Kamis (11/7) pukul 13.00 WITA.

SINGARAJA, NusaBali

Peristiwa yang terjadi di kilometer 24, jalur Singaraja-Gilimanuk, wilayah Banjar Dinas Yeh Anakan, Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt juga menyebabkan seorang pengendara lain mengalami luka-luka.

Peristiwa naas itu dipicu oleh kurang hati-hatinya sopir truk Mitsubishi bernopol P 9323 UV. Truk yang dikemudikan Edi Siswanto, 38, warga Lingkungan Tembakon, Kelurahan Banjar Sari, Kecamatan Glagak, Kabupaten Bnayuwangi itu awalnya melaju dari Timur menuju ke Barat. Truk berwarna kuning itu juga melaju beriringan dengan tiga kendaraan di depannya.

Di posisi terdepan ada Toyota Kijang Inova DK 1389 BS yang dikemudikan  Wayan Agus Darma Eka Putra, 29 warga jalan Karangsari I Blok B, nomor 10 Padangsambian Kaja, Denpasar Barat. Sedangkan di antara Kijang Inova dan truk juga melaju dua sepeda motor Yamaha NMax DK 2303 UAT, yang dikendarai oleh Peter Zipser, 69,  pensiunan asal Austria yang tinggal di Banjar Dinas/Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, serta pengendara Honda Vario DK 3567 UAL yang dikendarai Ketut Mariada, 49, warga Banjar Dinas Yeh Anakan, Desa Banjar Asem, Kecmaatan Seririt.

Saat melaju beriringan, sopir truk Edi tak memperhatikan laju kendaraan yang ada di depannya. Sehingga saat kendaraan korban Peter Zipser melambat dan akan berbelok ke kanan dengan tanda lampu sein berkedip ke kanan, truk tak dapat mengerem maksimal. Jarak yang terlalu dekat saat mengerem akhirnya tak dapat menghindari kecelakaan. Bagian depan truk menabrak bagian belakang sepeda motor NMax yang dikendarai korban Peter.

Selanjutnya truk itu juga mendorong  NMax dan Vario yang ada di depannya dan baru berhenti setelah menghantam bagian belakang mobil Kijang Inova. Kecelakaan beruntun itu kemudian membuat dua orang pengendara motor, Peter dan Mariada yang mengendara tanpa menggunakan helm tergeletak di jalan. Keduanya lalu dilarikan ke RSU Santi Graha Seririt.

Namun saat diterima tim medis, korban Peter dinyatakan sudah meninggal dunia, dengan luka robek di pelipis kanan, robek pada dagu, lecet pinggang kanan, lutut kanan robek, robek paha kanan, robek pergelangan kaki kanan. Sedangkan korban Mariada mengalami luka lecet pada dagu, lecet pada dahi kanan, lecet kaki kanan sempat di rawat di RSU Santi Graha Seririt.

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya dikonfirmasi Jumat (12/7), mengatakan kasus yang kini ditangani Satuan lalu Lintas Polres Buleleng sedang dalam penyelidikan. Sopir truk Edi pun diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Penyebab sementara karena kurang hati-hatinya sopir truk, satu orang meninggal dan satu orang luka-luka, dua korban ini memang diterangkan saksi di lapangan tidak memakai helm saat mengemudi,” jelas dia.

Sejauh ini Satlantas Polres Buleleng tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban Peter untuk pengurusan jenazahnya. “Sementara masih dititipkan di RS Parama Sidhi, sambil menunggu hasil koordinasi dengan keluarga apakah akan dipulangkan ke negaranya atau cukup dimakamkan oleh penjaminnya disini,” jelas Iptu Sumrjaya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Perbekel Kalisada, Nyoman Bagiarta membenarkan jika korban Peter memang tinggal di wilayahnya dengan menggunakan KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara). Peter yang seorang pensiunan Angkatan Laut itu memang sudah puluhan tahun pulang pergi Bali. “Ya dia (korban Petre,red) memang punya rumah di Kalisada, tapi memang pulang pergi. Terkahir sudah hampir setahun tinggal belum sempat pulang ke negaranya, ke sini dan sekaranga dan sama istrinya juga ikut,” jelas Bagiarta. Ditanya soal pengurusan jenazah, Bagiarta mengaku belum tahu pasti apakah akan dibawa pulang ke negaranya atau akan dimakamkan di Buleleng.*k23

Komentar