Badung Pelajari Pembangunan Stadion dan Manajemen Pengelolaan JSC Palembang
Dalam Pekan Informasi Pembangunan (PIP) 2019 kali ini, Pemkab Badung juga menyambangi Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan.
MANGUPURA, NusaBali
Kunjungan ini untuk melihat langsung Stadion Jakabaring, fasilitas hingga manajemen pengelolaan yang berskala internasional.
Kunjungan dilakukan pada Rabu (10/7) dipimpin Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra IB Yoga Segara, Kepala Dinas PUPR Badung IB Surya Suamba, Kabag Hukum I Komang Budi Argawa, Kabag Keuangan AA Gede Rahmadi, Kabag Humas Putu Ngurah Thomas Yuniarta, serta wartawan.
Didampingi Sekretaris Perusahaan PT Jakabaring Sport City Mirza Zulkarnain, Wabup Suiasa berkeliling melihat venue yang ada. Wabup Suiasa mengatakan, kunjungan ke Stadion Gelora Sriwijaya sebagai upaya memantapkan rencana pembangunan GOR Mengwi pada 2020 nanti. Direncanakan renovasi GOR Mengwi dengan luasan wilayah 4 hektare ini tidak hanya untuk sarana olahraga masyarakat namun juga dijadikan sebagai objek wisata atau sport tourism.
“Dalam pembangunan nanti juga ada standarnya, baik itu standar PSSI, FIFA ataupun lainnya. Kita akan sesuaikan dengan luas lahan yang kita miliki. Dilihat dari luas lapangan yang kita miliki, kita akan mengacu pada FIFA,” ujar Wabup Suiasa.
Beberapa hal yang dipelajari dalam kunjungan tersebut, mulai dari klasifikasi rumput, pola penanaman hingga perawatan. Juga dari pengelolaan sarana, dari model drainase, sehingga saat hujan tidak becek. Termasuk kapasitas penonton yang akan disesuaikan dengan luasan lahan yang dimiliki Pemkab Badung.
Kemudian kebutuhan ruang-ruang atau fasilitas lainnya juga menjadi perhatian. Termasuk aksesibilitas bila mana terjadi keadaan darurat akibat kerusuhan atau lain sebagainya. “Yang paling penting tata kelolanya juga kami perhatian. Karena me-maintenance lapangan yang luas itu bukanlah hal yang mudah,” tuturnya.
Sementara Mirza Zulkarnain, menjelaskan berbagai fasilitas dan tata kelola yang dilakukan di Jakabaring Sport City. Dalam hal tata kelola, pihaknya didukung oleh 200 orang tenaga kerja. Sementara, dari segi operasional, Jakabaring Sport City menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar per bulan.
Zulkarnain juga menjelaskan detail tentang pengelolaan Stadion Jakabaring. Selain untuk event-event olahraga, Jakabaring juga digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan acara besar lainnya, salah satunya konser musik. Di samping itu, sport city ini juga dibuka untuk wisatawan yang ingin melihat berbagai venue serta fasilitas yang dimiliki.
“Ke depannya berbagai fasilitas yang mendukung pariwisata juga akan dibangun di tempat ini. Seperti air mancur, olahraga air, dan sebagainya,” ujarnya. *asa
Kunjungan dilakukan pada Rabu (10/7) dipimpin Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra IB Yoga Segara, Kepala Dinas PUPR Badung IB Surya Suamba, Kabag Hukum I Komang Budi Argawa, Kabag Keuangan AA Gede Rahmadi, Kabag Humas Putu Ngurah Thomas Yuniarta, serta wartawan.
Didampingi Sekretaris Perusahaan PT Jakabaring Sport City Mirza Zulkarnain, Wabup Suiasa berkeliling melihat venue yang ada. Wabup Suiasa mengatakan, kunjungan ke Stadion Gelora Sriwijaya sebagai upaya memantapkan rencana pembangunan GOR Mengwi pada 2020 nanti. Direncanakan renovasi GOR Mengwi dengan luasan wilayah 4 hektare ini tidak hanya untuk sarana olahraga masyarakat namun juga dijadikan sebagai objek wisata atau sport tourism.
“Dalam pembangunan nanti juga ada standarnya, baik itu standar PSSI, FIFA ataupun lainnya. Kita akan sesuaikan dengan luas lahan yang kita miliki. Dilihat dari luas lapangan yang kita miliki, kita akan mengacu pada FIFA,” ujar Wabup Suiasa.
Beberapa hal yang dipelajari dalam kunjungan tersebut, mulai dari klasifikasi rumput, pola penanaman hingga perawatan. Juga dari pengelolaan sarana, dari model drainase, sehingga saat hujan tidak becek. Termasuk kapasitas penonton yang akan disesuaikan dengan luasan lahan yang dimiliki Pemkab Badung.
Kemudian kebutuhan ruang-ruang atau fasilitas lainnya juga menjadi perhatian. Termasuk aksesibilitas bila mana terjadi keadaan darurat akibat kerusuhan atau lain sebagainya. “Yang paling penting tata kelolanya juga kami perhatian. Karena me-maintenance lapangan yang luas itu bukanlah hal yang mudah,” tuturnya.
Sementara Mirza Zulkarnain, menjelaskan berbagai fasilitas dan tata kelola yang dilakukan di Jakabaring Sport City. Dalam hal tata kelola, pihaknya didukung oleh 200 orang tenaga kerja. Sementara, dari segi operasional, Jakabaring Sport City menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar per bulan.
Zulkarnain juga menjelaskan detail tentang pengelolaan Stadion Jakabaring. Selain untuk event-event olahraga, Jakabaring juga digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan acara besar lainnya, salah satunya konser musik. Di samping itu, sport city ini juga dibuka untuk wisatawan yang ingin melihat berbagai venue serta fasilitas yang dimiliki.
“Ke depannya berbagai fasilitas yang mendukung pariwisata juga akan dibangun di tempat ini. Seperti air mancur, olahraga air, dan sebagainya,” ujarnya. *asa
Komentar