nusabali

Asosiasi Hotel 'Jemput Turis' ke Australia

  • www.nusabali.com-asosiasi-hotel-jemput-turis-ke-australia

Tak mau menunggu promosi pariwisata dari pemerinta, kalangan industri perhotelan berinisiatif jemput bola ke Australia.

DENPASAR, NusaBali

Distopnya promosi pariwisata Pemkab Badung, membuat stake holder pariwisata harus lebih bekerja keras menjaring wisatawan mancanegara. Rapor semester I yang cenderung merosot pun tak ingin terus jeblok, karena itulah kalangan industri perhotelan yang tergabung dalam Bali Hotel Association (BHA)  siap melakukan promosi road show ke Australia pada 22 Juli sampai 28 Juli mendatang.

Hal itu dilakukan,   karena tidak ingin pasar wisata Bali di Australia tergerus. Apalagi ada indikasi kunjungan wisatawan dari negeri kanguru mengalami penurunan.  “Istilahnya kita harus tetap memelihara pasar, malah kalau bisa tentu meningkatkannya,” ujar Ketua BHA I Made Ricky Darmika Putra atau dikenal dengan nama Ricky Putra, Kamis (11/7)

Diakui, industri perhotelan merupakan salah satu komponen industri pariwisata yang sangat berkepentingan agar  kondisi pariwisata Bali terus bertumbuh. Alasannya sederhana saja, karena dari kunjungan wisatawan, maka  industri pariwisata tetap eksis. “Tidak sekadar kunjungan, tetapi volumenya juga mesti banyak, signifikan,”  ujar Ricky Putra, praktisi pariwisata yang belum lama dinobatkan sebagai salah satu Bali Top Hospitality  Leader oleh ITTA Foundation.

Dikatakan dengan road show yang diikuti sekitar 15-18 tenaga marketing hotel dan musim summer holiday di Australia, Eropa dan Amerika, kunjungan wisman khususnya dari Australia bisa ‘pulih’ kembali, setelah sempat menurun. Dan dengan sisa waktu sekitar lima bulan, jelang tutup tahun 2019, Ricky Putra berharap jeblok kunjungan wisman pada semester pertama, bisa ditutupi.”Kalau bisa dilampaui,” ujar Ricky Putra.  “Semoga semua berjalan lancar,  tidak ada halangan,” harapnya.

Dikatakan Ricky Putra, road show yang dipimpin oleh Alexandria, selaku perwakilan BHA di Australia, rencananya dilakukan di beberapa kota  Australia, antara lain Darwin, Brisbane, Perth, Sydney, New South Wales. Promosi dan bersentuhan langsung dengan pasar, menurut Ricky Putra, masih merupakan metode andal untuk menjaga eksistensi  pariwisata Bali di luar negeri, khususnya pasar Australia, sebagai pasar terbesar kedua setelah China.

Sebelumnya data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali,  jumlah kunjungan wisatawan Australia pada bulan Mei sebanyak 98.625 orang. Sedang secara kumulatif Januari - Mei, jumlah wisatawan Australia ke Bali total 432.252 ( 18,75 persen) dari total kunjungan wisman ke Bali untuk periode Januari- Mei.

Posisi jumlah wisatawan Australia kedua setelah jumlah kunjungan wisatawan China sebanyak 93.460 pada bulan Mei. Sedang total pada Januari-Mei 514.978  (22,33 persen). Dibanding dengan jumlah kunjungan wisatawan India, rangking jumlah wisatawan berada di atasnya, yakni di posisi kedua. Sedang India di posisi ketiga dengan jumlah wisatawan ke Bali sebanyak 38.629 pada bulan Mei dan 148.173 pada periode Januari- Mei.

Jumlah kunjungan wisatawan dari tiga negara ‘ besar’ tersebut, Australia, China dan India menurun dibandingkan Mei 2018. Khusus untuk Australia menurun -1,74 persen. Sedang China dan India, masing-masing turun -5,63 persen dan India 6,56 persen. Sedang keseluruhan jumlah wisatawan, yakni wisatawan mancanegara ke Bali pada Januari- Mei  2.305.802.  Jumlah ini mengalami penurunan – 1,82 persen dari periode Januari- Mei 2018, dimana jumlah kunjungan wisman ke Bali mencapai 2.348.455. *k17

Komentar