Pesona Budaya Mertasari Kembali Digelar
Beragam Acara Seni Budaya Disuguhkan Selama 4 Hari
DENPASAR, NusaBali
Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan kembali menggelar event budaya bertajuk Pesona Budaya Mertasari (PBM) yang dipusatkan di Lapangan Parkir Pantai Mertasari. Event tahunan yang memasuki gelaran ke-4 ini dibuka Kamis (11/7) sore dan berlangsung selama empat hari hingga Minggu (14/7)
Ketua Panitia Pesona Budaya Mertasari ke-4, I Made Sudiana mengatakan, event ini merupakan wadah bagi masyarakat Sanur Kauh khususnya dan masyarakat Sanur umumnya untuk mengapresiakan ide, talenta, dan potensi-potensi yang ada seperti keindahan alamnya, kesenian, budaya, kuliner khas, olahraga trasional dan tentunya UMKM.
“Pesona Budaya Mertasari juga menjadi ajang kontestasi para seniman pemula, seniman muda dan seniman lokal di Desa Sanur Kuah untuk menyalurkan talenta mereka dan ujuk kebolehan di atas panggung,” ujarnya ditemui saat acara pembukaan, kemarin.
Dikatakan, Pesona Budaya Mertasari yang telah berlangsung sejak tahun 2016 untuk tahun ini mengangkat tema Astha Brata yang mempunyai arti delapan sifat kepemimpinan yang diambil dari 8 sifat Dewa dan alam yang wajib dimiliki oleh para pemimpin.
Pada pembukaan, kemarin sore, diisi dengan parade budaya, diantaranya, lomba baleganjur yang diawali dengan pawai dari 8 tim baleganjur. Mereka sebelum tampil di panggung, melakukan pawai dari depan Hotel Mercure hingga Pantai Mertasari. Selain itu, juga akan ada penampilan penari yang menceritakan kisah sejarah tentang Prasasti Blanjong. Sebab, selama ini, kata dia, Blanjong dikenal sebagai tempat prostitusi, namun sebenarnya dalam kawasan tersebut merupakan tempat suci. "Kita mulai bangkitkan kembali tentang Prasasti Blanjong termasuk sejarahnya," jelas Sudiana yang juga Ketua Karang Taruna Yowana Kerthi Buana Sanur Kauh ini.
Beragam kegiatan seni budaya lainnya juga ditampilkan tiga hari berikutnya, seperti seperti Pemilihan Teruna Teruni Desa Sanur Kauh 2019, Parade Janger Genjek Inovatif, Parade Barong, Parade Gong Kebyar Lansia dan Anak-anak, Parade Janggan. Tak hanya itu, juga ada hiburan dari sejumlah musisi seperti Jun Bintang yang tampil pada Sabtu (13/7) malam dan Joni Agung pada penutupan Minggu (14/7) malam.
Sementara, Perbekel Sanur Kauh, I Made Ada mengapresiasi pelaksanaan Pesona Budaya Mertasari yang sudah digelar keempat kalinya ini. "Pesona Budaya Mertasari ini kita rancang dari 6 tahun yang lalu. Dua kali kita sebut dengan Mertasari Festival. Dan akhirnya kita ubah menjadi Pesona Budaya Mertasari,” ujarnya. "Kegiatan ini adalah untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang ada di desa kita. Mudah-mudahan kita bisa melebarkan sayap kita dan kita bisa rekrut pelaku-pelaku seni yang ada di luar Desa Sanur Kauh," imbuhnya. *mis
Ketua Panitia Pesona Budaya Mertasari ke-4, I Made Sudiana mengatakan, event ini merupakan wadah bagi masyarakat Sanur Kauh khususnya dan masyarakat Sanur umumnya untuk mengapresiakan ide, talenta, dan potensi-potensi yang ada seperti keindahan alamnya, kesenian, budaya, kuliner khas, olahraga trasional dan tentunya UMKM.
“Pesona Budaya Mertasari juga menjadi ajang kontestasi para seniman pemula, seniman muda dan seniman lokal di Desa Sanur Kuah untuk menyalurkan talenta mereka dan ujuk kebolehan di atas panggung,” ujarnya ditemui saat acara pembukaan, kemarin.
Dikatakan, Pesona Budaya Mertasari yang telah berlangsung sejak tahun 2016 untuk tahun ini mengangkat tema Astha Brata yang mempunyai arti delapan sifat kepemimpinan yang diambil dari 8 sifat Dewa dan alam yang wajib dimiliki oleh para pemimpin.
Pada pembukaan, kemarin sore, diisi dengan parade budaya, diantaranya, lomba baleganjur yang diawali dengan pawai dari 8 tim baleganjur. Mereka sebelum tampil di panggung, melakukan pawai dari depan Hotel Mercure hingga Pantai Mertasari. Selain itu, juga akan ada penampilan penari yang menceritakan kisah sejarah tentang Prasasti Blanjong. Sebab, selama ini, kata dia, Blanjong dikenal sebagai tempat prostitusi, namun sebenarnya dalam kawasan tersebut merupakan tempat suci. "Kita mulai bangkitkan kembali tentang Prasasti Blanjong termasuk sejarahnya," jelas Sudiana yang juga Ketua Karang Taruna Yowana Kerthi Buana Sanur Kauh ini.
Beragam kegiatan seni budaya lainnya juga ditampilkan tiga hari berikutnya, seperti seperti Pemilihan Teruna Teruni Desa Sanur Kauh 2019, Parade Janger Genjek Inovatif, Parade Barong, Parade Gong Kebyar Lansia dan Anak-anak, Parade Janggan. Tak hanya itu, juga ada hiburan dari sejumlah musisi seperti Jun Bintang yang tampil pada Sabtu (13/7) malam dan Joni Agung pada penutupan Minggu (14/7) malam.
Sementara, Perbekel Sanur Kauh, I Made Ada mengapresiasi pelaksanaan Pesona Budaya Mertasari yang sudah digelar keempat kalinya ini. "Pesona Budaya Mertasari ini kita rancang dari 6 tahun yang lalu. Dua kali kita sebut dengan Mertasari Festival. Dan akhirnya kita ubah menjadi Pesona Budaya Mertasari,” ujarnya. "Kegiatan ini adalah untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang ada di desa kita. Mudah-mudahan kita bisa melebarkan sayap kita dan kita bisa rekrut pelaku-pelaku seni yang ada di luar Desa Sanur Kauh," imbuhnya. *mis
Komentar