nusabali

4 Kader dari Bali Masuk Bursa DPP PDIP

  • www.nusabali.com-4-kader-dari-bali-masuk-bursa-dpp-pdip

Made Urip dijagokan masuk struktur DPP PDIP bersama IGA Rai Wirajaya, Nyoman Parta, dan IGA Putri Astrid Kartika

Kongres V PDIP Dipastikan di Sanur, 8-11 Agustus 2019


DENPASAR, NusaBali
Kongres V PDIP sudah dipastikan akan kembali dilaksanakan di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, 8-11 Agustus 2019 mendatang. Dukung Megawati Soekarnoputri untuk memimpin partai 5 tahun ke depan, DPD PDIP Bali pun sudah siapkan kader terbaiknya untuk duduk di kepengurusan DPP PDIP 2019-2024.

Informasi yang dihimpun NusaBali di Denpasar, Kamis (11/7), ada 4 nama kader dari Bali yang dijagokan masuk struktur DPP PDIP 2019-2024 hasil Kongres V 2019 mendatang. Mereka masing-masing I Made Urip, I Nyoman Parta, I Gusti Agung Rai Wirajaya, dan I Gusti Agung Putri Astrid Kartika.

Made Urip adalah politisi senior PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang lima kali periode lolos ke DPR RI Dapil Bali. Dalam struktur partai, Made Urip sudah dua kali periode menjadi fungsionaris DPP PDIP. Saat ini, Made Urip menjabat Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPP PDIP. "Made Urip masih yang terkuat, belum tergoyahkan untuk duduk di DPP PDIP," ujar sumber NusaBali di lingkaran PDIP, Kamis kemarin.

Sedangkan IGA Rai Wirajaya adalah politisi senior PDIP asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, yang telah empat periode lolos ke DPR RI Dapil Bali. Saat ini, Rai Wirajaya duduk di Komisi XI DPR RI 2014-2019. Dia lolos lagi buat keempat kalinya ke kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019, bersama 5 kader PDIP lainnya.

Sementara I Nyoman Parta adalah politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini masih menjabat Ketua Komisi IV DPRD Bali 2014-2019. Setelah tiga periode di DPRD Bali, Nyoman Parta lolos ke DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019. Sebaliknya, IGA Putri Astrid Kartika adalah Srikandi PDIP asal Puri Kapal, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung yang kini duduk di DPR RI Dapil Bali 2018-2019, sebagai pengganti antar waktu (PAW) Gubernur Wayan Koster.

Menurut sumber tadi, baik Made Urip, Rai Wirajaya, Nyoman Parta, maupun Gung Putri Astrid memenuhi kriteria untuk duduk di DPP PDIP. “Kalau dari syarat-syarat untuk menjadi pengurus di DPP PDIP, kan logikanya harus menetap atau berdomisili di Jakarta selama menjabat. Jadi, anggota DPR RI itu sudah memenuhi kriteria. Cuma, siapa nanti yang terpilih, tergantung juga pertimbangan kemampuan, networking, dan aspirasi kader di bawah," katanya.

Yang jelas, menurut sumber tersebut, PDIP Bali berpeluang meloloskan dua kader terbaiknya untuk duduk DPP PDIP 2019-2024, mengingat prestasinya dalam Pileg/Pilpres 2019 di Bali. Dalam Pileg 2019, PDIP Bali di bawah kepemimpinan Wayan Koster sukses menyambar 6 dari total 7 kursi DPR RI Dapil Bali. Ini naik tajam dari semula 4 kursi hasil Pilegh 2014.

Sedangkan untuk Pilpres 2019, pasangan Capres-Cawapres yang diusung PDIP, Jokowi-Ma’ruf Amin, sukses menuai kemenangan fantastis dengan 91,68 persen suara di Bali. "Jadi, Bali punya peluang dapat jatah 2 kursi di kepengurusan DPP PDIP hasil Kongres V nanti,” tegasnya.

Benarkah? Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengatakan sejumlah kader dari Bali memang punya peluang duduk di kepengurusan DPP PDIP. "Banyak kader dari Bali yang layak jadi pengurus DPP PDIP. Ada Pak Made Urip dan beberapa lagi. Pokoknya, ada-lah kader yang mumpuni. Siapa-siapa mereka, jangan disebut dulu," ujar Koster seusai menerima pengurus DPP PKB di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Kamis siang.

Menurut Koster, PDIP masih membahas dulu siapa-siapa saja akan diusulkan naik jadi pengurus DPP PDIP. "Nanti saya akan rapat dengan jajaran Ketua DPC PDIP kabupaten/Kota se-Bali, untuk mematangkan siapa-siapa yang layak jadi pengurus DPP PDIP. Yang jelas, mereka yang punya kemampuan," tegas politisi senior asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga menjabat Gubernur Bali 2018-2023 ini.

Koster menyebutkan, untuk posisi Ketua Umum DPP PDIP, sudah pasti mengerucut ke Megawati Soekarnoputri, yang telah memimpin Partai Banteng Moncong Putih sejak awal Reformasi 1999. Megawati kembali didukung penuh, karena kepemimpinannya selama ini sudah terbukti berhasil dalam membawa soliditas partai.

"Kekuatan dan soliditas partai makin mantap. Kawan di daerah sudah tegas memohon Ibu Megawati kembali berkenan menjadi ketua umum. Jadi, Ibu Mega tinggal disahkan saja di Kongres V nanti," papar mantan anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Ditanya soal faktor umur yang dikhaeatirkan bisa mengganggu, menurut Koster, Megawati sangat sehat untuk memimpin partai. "Bahkan, beliau lebih sehat dari saya. Beliau berprestasi, sangat kuat memimpin partai: di Pileg menang, di Pilpres juga menang. Sampai saat ini, yang diusulkan jadi ketua umum hanya Ibu Megawati, tidak ada usulan lain. Nggak ada namanya ketua harian,” tandas Koster.

Megawati sendiri sudah empat periode secara beruntun dpercaya menduduki kursi Ketua Umum DPP PDIP melalui Kongres. Uniknya, Kongres PDIP sejak awal era Reformasi selalu dilaksanakan di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, yakni Kongres I PDIP 1999, Konres II PDIP 2005, Kongres III PDIP 2010, dan Kongres IV PDIP 2015. Kini Kongres V PDIP 2019 juga akan kembali dilaksanakan di tempat yang sama. *nat

Komentar