nusabali

LBH APIK Bali Dorong Desa Alokasikan Dana

  • www.nusabali.com-lbh-apik-bali-dorong-desa-alokasikan-dana

Perda Perlindungan Anak dan Perempuan

SINGARAJA, NusaBali

Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Provinsi Bali mendorong Pemerintahan Desa mengalokasikan dana buat pelaksanakan Perda Perlidungan Anak dan Perempuan di Kabupaten Buleleng. Hal itu disampaikan saat rombongan LBH APIK Provinsi Bali mengadakan pertemuan dengan Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kabuapten Buleleng, Putu Karuna di ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Rabu (10/7) pagi. Rombongan LBH APIK Bali dipimpin langsung Ketua LBH APIK Bali, Ni Luh Putu Nilawati.

Usai pertemuan, Ni Luh Putu Nilawati mengatakan, implementasi dari Perda Perlindungan Anak dan Perempuan, harus melibatkan semua pihak seperti Pemerintahan Desa. Disebutkan, Pemerintahan Desa juga harus mengalokasikan dana buat penerapan Perda Perlindungan Anak dan Perempuan. Alasannya, desa mendapatkan dana berupa Dana Desa. Karena selama ini menunjukkan desa masih bingung memplot anggaran untuk perlindungan anak dan perempuan.

“Misalnya ada dana pemberdayaan masyarakat, namun masih perlu SK dari Dinas PMD yang membolehkan desa menganggarkan dana untuk pemberdayaan masyarakat terkait perlindungan anak dan perempuan,” ujar Nilawati.

Sementara Asisten Pemerintahan, Putu Karuna menyebut sebenarnya bukan regulasinya yang salah. Di desa sudah ada program pemberdayaan masyarakat. “Tinggal sekarang pemerintah desa merinci pemberdayaan itu terdiri dari apa saja. Ini perlu dikoordinasikan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) bersama desa-desa. “Agar di dalam program pemberdayaan itu termasuk di dalamnya perlindungan anak dan perempuan ini,” katanya.

Dia menambahkan, perlindungan anak dan perempuan ini diperlukan mengingat anak dan perempuan merupakan sumber daya yang pemerintah atau daerah miliki. Subjek pembangunan salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM). SDM ini kita pelihara sejak dini yaitu dari anak-anak. Jika anak-anak ini mengalami tekanan dan kekerasan bagaimana SDM bisa berkembang. Begitu pula dengan perempuan yang akan melahirkan anak-anak tersebut. “Bagaimana bisa perempuan yang tertekan dan sering mengalami kekerasan bisa melahirkan anak yang sehat dan cerdas,” ujarnya. *k19

Komentar