Jelang Tahun Ajaran Baru, Puluhan Laptop SD Hilang dan Rusak

Padahal sebentar lagi sudah masuk tahun ajaran baru, dan laptop tersebut akan dipergunakan oleh siswa. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, menyatakan bahwa sejumlah laptop siswa ada yang rusak dan hilang. “Iya, tapi saya tidak hafal datanya. Walau demikian secara umum hampir semua fasilitas yang dipinjamkan untuk siswa kelas V dan VI SD masih baik kondisinya. Sekalipun ada yang rusak masih bisa diperbaiki,” ujarnya, Senin (8/7).

Disinggung apakah kehilangan laptop wajib diganti rugi, Astika menegaskan tidak harus. “Namanya juga hilang, yang penting sudah ada laporan ke polisi. Saya mendengar informasi ada orangtua siswa mengeluh karena diminta ganti rugi dan ijazah anaknya ditahan, padahal sudah lapor polisi. Untuk kasus ini Pak Kabid sudah menindaklanjuti, sekolah tidak boleh menahan ijazah siswa,” tegasnya.

Lantaran kondisi laptop siswa masih memadai untuk dipakai, pihaknya pada tahun ajaran 2019/2020 tidak lagi melakukan pengadaan laptop. “Tahun ini kami tidak ada pengadaan dulu, karena kondisinya masih baik,” tandas birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, ini.

Sementara, Kabid Gedung dan Prasarana Disdikpora Badung I Putu Roby Widya Harsana, menyatakan memang benar puluhan laptop siswa hilang. “Laptop di SD yang hilang ada 33 unit dan 48 unit dinyatakan rusak,” ungkapnya. “Untuk SMP sampai saat ini belum ada laporan kehilangan, namun yang rusak tercatat 12 unit,” imbuhnya.

Roby mengungkapkan hingga saat ini jumlah laptop yang digunakan siswa SD sebanyak 8.986 unit untuk siswa kelas VI. Pengadaan laptop dilakukan pada tahun 2016. Sedangkan untuk siswa kelas V sebanyak 8.950 unit. Pengadaan laptop untuk kelas V SD dilakukan pada tahun 2017. Selanjut untuk siswa kelas VII SMP negeri pengadaan laptop dilakukan tahun 2018 sebanyak 7.749 unit. *asa